Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Romcom Ala Wali Murid [Vol 1 Chapter 7]

The Love Comedy Which Nurtured With A Mom Friend Bahasa Indonesia




Chapter 7: Adikku Adalah Yang Paling Imut Sedunia


[POV Akiyama Sumi]


Adikku adalah yang paling imut sedunia.  Aku ingin tahu apakah dia akan bernyanyi juga di TK?  Kuharap para gadis di TK tidak akan pingsan saat mendengar lantunan indah dari Iku.


.......Anak laki-laki di kelas Iku terlalu biasa-biasa saja, jadi semua gadis pasti akan tergila-gila pada Iku.


Iku juga pasti akan populer di kalangan anak laki-laki karena kebaikannya.


Aku membuka kotak makan siangku di mejaku, sambil memikirkan tentang Iku.


Ya, tentu saja, ibuku lah yang membuatkan bekal makan siang ini.  Meskipun ia membuatnya sekalian untuk dirinya sendiri dan aku, tapi aku sangat menghargainya karena dia telah repot-repot mempersiapkannya untukku di paginya yang sibuk.  Mungkin, aku harus mencoba membuatnya sendiri lain kali...


"Hei, hei, apakah kamu menonton Minisuka-chan kemarin?


"Ya, aku menontonnya!  Aku tidak menyangka dia berselingkuh dengan Slacks-san juga."


"Kuharap Tank Top-kun baik-baik saja."


Di belakangku, para gadis di kelasku sedang mengobrol dengan gembira.  Aku, di sisi lain, sendirian.


Sejak pertama kali masuk SMA, aku belum pernah makan bersama temanku di kelas.  Ada beberapa gadis yang berbicara denganku, bahkan ada juga yang melihatku dengan hangat.  Tapi, aku tidak mampu menanggapinya dengan benar, karena aku tidak bisa berbicara dengan baik.  Aku juga sudah tidak bisa tersenyum lagi di muka umum.  Itu semua terjadi sejak hari itu, ketika aku masih kelas 1 SMP.


Aku sangat malu pada fakta bahwa aku tidak memiliki siapa pun yang dapat kusebut sebagai "Teman".


Itu wajar, karena aku sangat tidak ramah dan tidak bisa mengatakan satu pun hal yang bijaksana.


Tapi tidak apa-apa.  Aku punya Iku.  Aku bisa jujur ​​di depan Iku.  Dan hatiku terasa penuh hanya dengan kehadiran Iku.


Karena aku selalu menjadi orang yang mendapatkan sesuatu dari Iku, jadi aku harus memberikan sesuatu kembali kepadanya.  Satu-satunya hal yang aku, kakaknya, dapat lakukan adalah dengan menjadi kakaknya yang luar biasa.  Aku harus menjadi kakaknya yang sempurna, menjadi seorang wanita yang tanpa cacat di mata semua orang.


Untuk melakukan itu, aku harus terlihat seolah aku tidak sendirian dan tetap tegar. Sebagai kakaknya, aku tidak boleh terlihat depresi.  Jika aku tidak bisa tersenyum, ya sudah, biarkan saja.  Dengan begitu, maka aku akan bisa memberikan kesan sebagai orang yang keren dan cerdas.


Menjadi kakak yang keren...


Itulah yang kujanjikan padanya.  Tidak ada yang aneh dengan makan siang sendirian.  Karena aku adalah tipe orang yang tidak nyaman ketika bersama dengan orang lain.


Kalau dipikir-pikir, aku baru saja makan malam dengan teman sekelasku beberapa hari yang lalu.  Dua kali dalam waktu yang berdekatan.  Memikirkannya membuatku teringat dengan aroma kari yang dia buat..


"Dengarkan aku, Mizuki."


"Ya.  Ada apa dengan Soyoka-chan?"


"Apakah aku bilang kalau ini tentang Soyoka?  Yah, terserahlah.  Ngomong-ngomong, apa kau tahu?  Soyoka terlihat imut sekali kemarin!  Sumpah dah!"


"Yup, 90% dari apa Kyota bicarakan pasti tentang Soyoka-chan......"


Aku mendengar suara yang ceria.  Dan seperti biasanya, aku kesal dengan sumber dari suara itu, Kuremoto Kyota.


Dia menjadi teman sekelasku tahun ini, dan hari ini, dia lagi-lagi membual tentang adiknya sendiri.  Ya, walaupun memang benar kalau Soyoka-chan adalah gadis yang baik dan juga imut.


Tapi Iku seratus, tidak, seribu kali lebih imut darinya.  Selain itu, dia juga memiliki wajah yang keren, sehingga dia pantas disebut sebagai keajaiban.


Aku ingin pergi ke sana dan mengoreksinya sekarang juga dengan foto Iku, tapi aku tidak bisa melakukan apa-apa selain memelototinya dan membiarkannya begitu saja.


Itu karena aku tidak ingin membicarakan tentang Iku di sekolah.....


Setelah keberadaan Iku diketahui olehnya, Kyota mengatakan kepadaku bahwa aku harus bersikap lebih natural.  Itu salahku karena menunjukkan celah di depannya karena terlalu terfokus pada Iku.


Ketika aku membiarkannya terus berlanjut, mataku bertemu dengan mata Kyota.  Dia tampak bangga dengan kemenangannya.  Jadi, aku memutuskan untuk mengajarinya tentang betapa imutnya Iku ketika aku menjemputnya hari ini.


"Hmm?  Bukankah Akiyama-chan baru saja melihat ke arahku?"


"Itu hanya imajinasimu, bukan?"


"Tidak, dia benar-benar menatapku barusan.  Apakah dia akhirnya jatuh cinta padaku?"


"Itu hanya kebetulan saja karena garis pandangnya mengenaimu.  Itu adalah kesalahpahaman yang umum.  Tapi, ketika kau yang mengatakannya, entah kenapa itu terdengar meyakinkan dan membuatku kesal."


Kami tidak saling berbicara di sekolah karena aku tidak ingin hubunganku dengannya dan juga keberadaan Iku diketahui oleh umum.  Tapi, kami banyak bicara di luar sekolah.  Aku tidak pernah membayangkan akan mengalami hal ini tahun lalu.


Aku ingin tahu apakah Kyota adalah ..... temanku?


"Tidak, tidak.  Semua ini hanya untuk Iku dan Soyoka."


Aku bergumam, dan mengunyah nasiku untuk meredam batuk yang keluar.  Dan sebagai hasilnya, aku sedikit tersedak.


Jika kedua kakak mereka tidak akrab, maka itu akan menjadi canggung bagi mereka berdua, jadi aku harus terlibat dengan Kyota demi mereka.  Apalagi dari apa yang kudengar, hubungan antar wali sama pentingnya dengan hubungan antar anak-anak.


Aku tidak ingin Iku merasa terganggu karena kami.  Aku yakin Kyota pasti berpura-pura bersahabat denganku demi Soyoka juga.


Yah, jika Kyota mengalami kesulitan dalam membesarkan adiknya, aku dapat membantunya sebagai teman seperjuangan.  Jika dia memohon tentunya...


Satu jam istirahat makan siang sangat lama bagiku.  Setelah meletakkan kotak makan siangku ke dalam tas, aku merasa bosan.


Kemudian, aku mengeluarkan buku pelajaranku dan meninjau materi untuk ujian berikutnya.  Aku harus belajar dengan giat karena aku ingin kuliah di universitas negeri agar bisa membantu membiayai pendidikan Iku.


Mengusir semua pikiran yang menggangguku, aku berkonsentrasi pada pembelajaranku.


"Soyoka terlalu populer ....... setiap kali aku menjemputnya, dia selalu bergaul dengan anak laki-laki yang sama, kau tahu?  Sebagai kakaknya, sudah tugasku untuk menekan orang-orang yang mengincar Soyoka, bukan?"


"Romansa anak TK sangat lucu, bukan?"


"Tapi aku tidak bisa membiarkan Soyokaku diambil oleh pria lain."


Iku ... apakah Iku yang sedang dia bicarakan?  Aku tidak tahan mendengarnya.


Kyota ... kau benar-benar buruk dalam segala hal kecuali soal pekerjaan rumah tangga.  Terutama matanya yang lamur itu.  Soyakalah yang menggoda Iku!  Jujur, aku sangat ingin melabraknya saat ini juga.


Ngomong-ngomong, Golden Week sebentar lagi, bukan?  Aku terlalu sibuk dengan sekolah dan TK akhir-akhir ini, dan sudah lama sejak terakhir kali aku dapat menghabiskan waktu yang berkualitas dengan Iku.


Kyota mungkin juga punya rencananya sendiri ...... tapi tidak ada alasan bagiku untuk memedulikan tentang itu.