Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Teman Masa Kecilku Yang Terimut Di Dunia [Chapter 67]

Forever And Always, My Childhood Friend Is The Cutest Girl In The World Bahasa Indonesia




Chapter 67: Mengumpulkan Data Part 1: Footbath Kami


"Kita disini!"


Itu adalah pertengahan Golden Week dan Rin dan setelah menaiki kereta selama sejam, kami sampai di kota sumber air panas.


"Kau tahu, ini terlihat cukup elegan."


Rin mensurvei area sekitar, dia terlihat seperti kucing di area yang tak dikenal. Karena aku hanya familiar dengan jalan beton, pemandangan dari stasiun adalah kejutan yang menyenangkan. Ada gunung di kejauhan. Didepan stasiun adalah distrik perbelanjaan dan didekatnya, rumah berbaris satu demi satu. Billboards di seluruh kota mengiklankan roti kukus dan berbagai suvenir mereka.


"Aku semakin bersemangat!"


"Jika kamu berakhir tersandung karena semangat itu, kita mungkin harus membawamu ke rumah sakit."


"Kau sebaiknya tidak menyiapkan bendera apapun."


"Jangan khawatir, aku yakin kita sudah menghindara bendera itu. Bersenang-senanglah semaumu."


"Baiklah! AYOOOOO!!!"


"Sungguh, kamu akan menerima protes kebisingan jika terus begitu."


"Apakah aku terlihat seperti sedang mengoperasikan alat berat?"


Saat kami melanjutkan obrolan kami, kami berjalan menuju onsen. Sebelum aku mengetahuinya...


"Tohru-kun, lihat, lihat!"


"Hmm?"


Aku melihat ke arah Rin, yang menarik lengan bajuku dan mengeluarkan suara kesenangan. Di depan mataku, aku melihat tempat yang menarik di bundaran.


"Hey, apa itu yang di rumorkan..."


"Footbath."


[TL: mandi kaki]


Itu ada disni dalam daging dan darah, sebuah mandi untuk merendamkan kakimu.


"Keren, jadi seperti ini di dunia nyata. Aku tidak pernah melihatnya sebelumnya."


Ini adalah parit buatan manusia berbentuk persegi panjang yang di isi dengan air hangat. Kedua sisi dilengkapi denga lembaran kayu sehingga orang bisa duduk sambil merendam kaki mereka.



"Sepertinya kita sudah menemukan bahan untuk ceritamu."


"Aku pasti bisa memakai itu."


Rana kamera ponselku mati. Aku memasang senyum, senang dengan pertanda baik ini untuk memulai perjalanan. Aku merasakan Rin menarik lengan bajuku lagi.


"Bagaimana kalu kita masuk kedalam?"


Dia memiliki ekspresi serius di wajahnya. Sebaliknya, tubuhnya gelisah.


"Sepertinya kau juga senang, Rin."


"Jangan salah paham, ini untuk mengumpulkan data. Kamu tidak bisa menulis deskripsi yang baik hanya dengan melihatnya saja, kamu harus merasakannya juga."


"Begitu, begitu. sepertinya Rin juga semakin gusar."


"A-aku tidak gusar, kamu mendengarku?"


"Sesuai yang kau katakan."


"B-baiklah, mungkin sedikit."


"Cuma sedikit?"


Aku dengan lembut menepuknya. Pipinya berubah merah saat dia membuat pipinya membesar dan mengomel. Namun, dia mendengkur seolah itu terasa enak. Dia terlalu imut.


"A-ayolah, ayo kita masuk."


"T-tentu."


Kenapa aku juga merasa malu? Aku melepaskan sepatu dan kaos kakiku saat kami berdua memasuki footbath.


"Ahh..."


Airnya sedikit panas, jadi aku bisa merasakan langsung panasnya onsen. Airnya naik sampai sekitar pergelangan kaki, saat kedua kakiku mulai terasa hangat. Tubuh atasku terasa normal, tapi tubuh bagian bawahku berbeda, tapi ada kehangatan yang nyaman padanya.


"Ini sungguh terasa enak."


"Aku sangat setuju."


Rin memiliki wajah rileks seolah dia sedang meminum teh di balkon. Tentu saja, aku juga merasa rileks. Aku membiarkan bahuku terjatuh saat aku meletakkan tanganku kebawah. Sensai hangat merayap di punggung tanganku. Aku berbalik dan melihat Rin memberikanku senyum yang indah. Dengan suara yang lembut, dia mulai berbicara.


"Mari pastikan kita bersenang-senang hari ini."


"Ya, pasti."


Air panas menyelimuti kakiku. Ini adalah jenis kehangatan terbaik, untuk tanganku dan hatiku.