Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Teman Masa Kecilku Yang Terimut Di Dunia [Chapter 65]

Forever And Always, My Childhood Friend Is The Cutest Girl In The World Bahasa Indonesia




Chapter 65: Meeting Kedua


"Aku ingin kamu menambahkan lebih banyak kejadian yang manis."


Itu adalah weekend terakhir di bulan April. Aku sedang di kafe terdekat dan itu adalah hal yang pertama kali keluar dari editorku, Amami-san, keluar dari mulutnya. Dan ini adalah reaksiku.


"Umm, apa?"


Yup, itu dia. Hari ini adalah meeting kedua kami untuk publikasi ceritaku. Terakhir kali, aku mendapatkan beberapa saaran untuk naskah yang kami miliki. Jantungku berdetak terus, saat aku berpikir seperti apa respon yang didapat dari ceritaku.


"Kejadian yang manis?"


"Ya, kejadian yang manis."


Dia melipat tangannya dan menundukkan kepalanya. Ramput blondenya bergoyang dengan gerakan kepalanya.


"Jika kita mempublish "Sekaosa" seperti ini, itu akan sangat manis, tapi..."


"Kau ingin kopi?"


"Tentu, aku mau punyaku yang hitam."


"Bukankah kau tadi bilang ingin lebih banyak manis?"


"Hey! Apa kamuingin membanjiri tubuhku dengan gula atau sesuatu!?"


"Aku yakin efek sampingnya hanya glukosuria."


"Seluruh aliran darahku akan terbuat menjadi gula!"


"Aku pikir kau menjadi gila sekarang."


"Kamu yang membawa-bawa itu!"


"Kesenangan itu sepenuhnya milikku."


"Kamu pantas mendapatkan penghargaan Nobel untuk itu. Ngomong-ngomong, kesampingkan leluconnya."


Amami-san membersihkan tenggorokannya dan melanjutkan.


"Kamu sunguh harus membuat ceritanya lebih manis, lebih mbaik membedakan dirimu dari kawanan, kamu tahu."


"Oh, jadi seperti... menambahkan chapter lain untuk menambahkan kemanisannya, seperti itu?"


"Ya, ya!"


"Baiklah, aku mengerti."


Tentu saja, akan bagus jika memiliki sesuatu yang bisa membuat karyaku menjadi unik. Dibandingkan dengan cerita web, pekerjaan komersial sangat bergantung pada konsep, kesan pertama dan orisinalitas untuk kesuksesan. Romcom yang manis dengan teman masa kecil... Mencoba untuk menjual konsep seperti itu kepada pembaca dan melebihi harapan mereka akan menjadi sukses besar. Jadi dalam kasus ini, melebihkan ini pada sirup seharusnya bisa melakukannya. Tidak ada alasan untuk tidak, bukan?


"Tentu, mari kita lakukan!"


"Baiklah!"


Amami-san melakukan pose yang tidak cocok dengan baju kantornya.


"Jadi apa yang kupikirkan di kepalaku adalah kejadian yang membawa si protagonis dan heroine bersama."


"Ya, ya! Kamu belajar sangat cepat!"


"Kita tidak akan mencapai batas halamannya, kan?"


Karena kami mempublikasikannya dari web novel, semuanya seharusnya sudah siap jadi kami memperkirakan berapa sisa halaman yang kami puna sebelum kami mencapai batasnya.


"Tidak apa! Satu chapter seharusnya oke. Bahkan jika kita melebihi batasnya, aku tahu kamu ahli dalam memotong sesuatu."


"Tentu, aku rasa kau bisa menyebutnya begitu."


"Itu luar biasa seberapa baiknya anda sebagai editor."


Tentu saja, menulis banyak kalimat itu penting, tapi pekerjaan mengedit mengajariku pentingnya memotong sesuatu. Saat aku mulai menulis, aku percaya jika aku tidak menggunakan banyak kalimat untuk mengekspresikan diriku sendiri, pembaca tidak akan mengerti apa yang ingin ku ungkapkan. Namun, apa yang tidak kusadari adalah para pembaca akan menambahkan detail mereka sendiri didalam kepala mereka. Di sisi lain, menulis deskripsi detail hanya memperlambat mondar-mandir, dan merampas kemampuan para pembaca untuk bersenang-senang dan berimajinasi. Itulah kenapa bagian editing lebih penting daripada menyempurnakan berbagai detail, setidaknya berdasarkan teoriku.


"Lalu, satu chapter kejadian manis lagi tolong!"


"Aku mengerti!"


"Jadi kamu harus memutuskan dimana kamu dan Rin-chan akan mengumpulkan lebih banyak data."


"Ya! Tunggu... apa?"


Aku mengikuti arus, tapi aku membalikkan kepalaku setelah aku memproses segalanya.


"Rin dan aku mengumpulkan data?"


"Apakah ada masalah, Yonekura-kun?"


Ini adalah pertama kalinya Amami-san memiliki ekspresi serius di wajahnya.


"Mengumpulkan data adalah bagian penting dari menulis. Sebagai contoh, jika kamu memiliki ide tempat di kepalamu untuk cerita, lebih baik kamu mengunjungi tempat itu dan mengumpulkan data karena lebih realitas lebih banyak kualitas."


"Aku tidak bisa menyangkal logika itu."


Tapi kenapa dia ingin aku pergi bersama Rin...?


Oh tunggu ya.


"...Karena si heroine dimodelkan untuk Rin?"


"Ya, ya, ya!"


Amami-san menyandarkan tubuhnya kedepan dengan kesenangan saat matanya terlihat seperti permata.


"Sekaosa adalah romcom yang manis dengan teman masa kecil! Dan si heroine dimodelkan dengan teman masa kecil yang asli! Biarkan inpirasi dari dunia nyata meletus pada semuanya!"


Itu adalah sore didalam kafe. Tentu saja, pelanggan lain akan memperhatikan pada wanita kantoran bernafas berat dari hidungnya dan meninju tangannya ke udara.


"Apa kau menikmati dirimu sendiri?"


"Tidak, tidak sama sekali."


Dengan itu, Amami-san kembali pada mode bisnisnya. Aku menahan komentar menggigitku saat aku meratapi perubahan mendadaknya. Maksudku, dia benar. Rin adalah model untuk ceritaku, jadi jika kami pergi bersama untuk mengumpulkan data, itu adakan menambahkan kedalam ekstra pada chapternya. Selain mengumpulkan data untuk kualitas ceritkau, aku bisa pergi berkencan dengan Rin juga.


"Aku akan memastikan kami akan pergi."


"Ya, tolong lakukanlah!"


Dengan senyum, Amami-san mengangguk seolah-olah dia mengerti apa yang terjadi di kepalaku.


"Mengumpulkan data, ya.."


Jadi rumor itu ternyata benar


"Jadi kemana kami harus pergi?"


"Itu kamu yang putuskan, Yonekura-kun. Itu adalah tugas laki-laki untuk merencanakan sebuah kencan!"


"Hey, bukankah kau yang menyarankannya?"


Itu tidak seperti ada banyak pilihan, mempertimbangkan budget dari siswa SMA. Pergi ke kafe, membaca di perpustakaan, bermain bersama di mal...


Karaoke? Bowling? Aku tidak pernah sampai pada tempat seperti itu sebelumnya.


"Mengumpulkan data, penerbit akan memberikan biaya untuk itu."


"Tunggu, sungguh?"


"Tentu saja."


Astaga, mereka sungguh akan melakukan itu?


"Jangan lupa dengan kuitansinya."


Ah, jadi seperti itu.


Dan meeting kedua sampai pada akhir. Sekarang aku dalam situasi kemana aku harus pergi kencan dengan Rin untuk mengumpulkan data untuk chapter tambahanku.


Tapi kemana kami harus pergi?