Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pria Yang Menolak Diasuh Oleh Kakak Yang Cantik [Vol 1 Chapter 11.1]

A Man Who Doesn't Want To Be Fed By A Beautiful Onee-san Bahasa Indonesia




Chapter 11.1: Kekhawatiran Onee-san


Onee-san sudah semakin membaik dan hari kerja pun dimulai, hari ini hari Senin. Aku tidak pergi ke sekolah pada hari Kamis dan Jumat karena merawatnya, aku juga tetap merawatnya di hari Sabtu.  Onee-san merasa menyesal tapi aku sudah memberi tahu pihak sekolah bahwa aku sedang sakit.  Dan jika aku tiba-tiba langsung masuk sekolah, mereka pasti akan curiga, jadi kupikir ini akan baik-baik saja.  Dan hari ini adalah hari Senin, dan pagi ini aku mengucapkan selamat tinggal pada Onee-san di depan pintu apartemennya, mulai hari ini, aku akan menginap di rumah Kishou.


“Eita-kun, hubungi aku secepatnya jika terjadi sesuatu."


"Ya terima kasih banyak."


"Dan bawa juga ini bersamamu."


Dia mengatakan itu dan apa yang dia tawarkan padaku ... itu adalah paket dari Yukichi ... aku sudah lama tidak melihat struk pembayaran.  Biasanya aku akan terkejut, tetapi karena aku telah melihatnya berkali-kali, jadi aku sudah tidak terkejut lagi. Sejak kapan penilaianku terhadap uang berubah?


"Aku baik-baik saja, aku tidak punya rencana untuk menggunakannya."


"Benarkah?  Jika kamu membutuhkannya, tolong beri tahu aku."


"Ya, aku pergi dulu."


Aku meninggalkan gedung apartemennya setelah mengucapkan selamat tinggal pada onee-san yang sudah merasa lebih baik.  Dan begitulah kami berpisah untuk sementara waktu.


***


"Terlalu banyak barang bawaan."


Sesampainya di kelas dengan koper, Kishou menyapaku dengan senyuman.


"Halo!"


Dan dengan mengatakan itu dia meninggalkan beberapa salinan di mejaku.


"Itu adalah salinan dari kelas yang kau tidak hadiri minggu lalu."


"Maaf, kau sampai harus membuatkan salinannya selain fakta bahwa aku telah meminta bantuanmu."


Aku merasa tidak enak.


"Jangan khawatir, selain itu, bagaimana kabar onee-san?"


"Berkatmu, sepertinya dia sudah jauh lebih baik, dia bahkan memintaku untuk memberimu salam."


"Itu bagus dan ...  bisakah kau memberitahu apa alasannya?"


"Ya, mari kita pergi ke tempat lain."


Karena keadaannya seperti itu, jadi aku tidak bisa memberitahunya di kelas.  Aku meninggalkan barang-barangku di mejaku dan meninggalkan kelas bersama Kishou, masih ada waktu sebelum kelas dimulai, jadi kami menuju ke atap.  Di pagi hari tidak akan ada orang disini, dan mataharinya cerah dan angin bertiup, rasanya seperti musim panas baru dimulai. Ketika aku mendekati pagar dan melihat ke bawah, aku dapat melihat para murid yang sedang menaiki tangga.  Aku mulai menjelaskan situasinya sambil memperhatikan mereka.


"Faktanya adalah, ketika aku pergi bersama onee-san, Akane-san menemukan kami."


"Akane-san? Si polisi onee-san itu?


Aku mengangguk sedikit.


"Itu buruk…"


Kishou sudah beberapa kali bertemu dengan Akane-san, jadi dia tahu orang seperti apa dia.  Pertama kali dia melihatnya adalah ketika Kishou dan aku meninggalkan sekolah, Dia berusia 25 tahun dan sebenarnya Kishou menyukai wanita yang lebih tua, jadi melihatnya dari sudut pandangnya, dia cemburu karena aku selalu akrab dengan onee-san yang cantik, aku mengerti perasaannya, dan sebagai buktinya, ketika Akane-san datang ke rumahku, Kishou terus membombardirku dengan pertanyaan tentangnya di kedai kopi selama satu jam.


“Begitu, dari sudut pandang Akane-san, onee-san adalah musuhnya dalam hal cinta."


“Musuh dalam hal cinta … onee-san memang telah melakukan banyak hal untukku, tapi itu tidak seperti itu."


Jika aku harus mengatakan perasaan sayang onee-san kepadaku, kupikir dia seperti seseorang yang sangat menyukai binatang kecil yang imut.  Sedangkan untuk Akane-san, dia lebih seperti perlindungan dari seorang polisi ... aku merasa agak aneh untuk mengatakannya sendiri, tapi hei, aku anak SMA yang sehat, aku ingin jatuh cinta seperti yang lain.  Tapi semua orang yang baik padaku jauh lebih tua dariku, dan sepertinya aku tidak merasa bahwa itu nyata, mungkin itu sama dengan onee-san yang menginginkanku untuk menjadi pengurus rumah penuh waktu untuknya.  Paling banyak, aku tidak berpikir dia melihatku dengan tujuan untuk hubungan asmara.


"Ketika kami sedang keluar, kami bertemu dengan Akane-san, kupikir dia sedang meragukan kami, jadi sambil menunggu situasinya menjadi tenang, kupikir aku ingin numpang di rumahmu."


"Begitu ... yah, aku tidak punya masalah dengan orang tuaku dan kau juga bisa membuat situasimu dengan Akane-san menjadi lebih tenang."


"Terima kasih, kau sangat membantuku."


"Sepertinya ayah dan ibu juga bersemangat, mereka telah menghabiskan waktu mereka untuk membersihkan kamar sejak tadi malam, mereka mulai memindahkan TV dan perabotan yang tidak lagi mereka gunakan untuk kamarmu."


"Aku sangat menyesal tentang hal itu."


Yah, Kishou mungkin dipengaruhi oleh orang tuanya yang pandai mengurus orang lain.  Mereka telah lama mengkhawatirkanku semenjak aku tinggal sendirian, aku bahkan merasa seperti hewan peliharaan yang menjadi gugup karena semua perhatian penuh kasih yang mereka berikan ... tidak, aku sangat berterima kasih kepada mereka.


"Lalu?  Apa yang akan kau lakukan mulai sekarang?"


"Onee-san mengatakan bahwa dia akan melakukan sesuatu, tapi itu bukan berarti bahwa aku hanya akan bergantung padanya, aku berencana untuk melakukan apa yang kubisa, dalam kasus terburuk, hanya salah satu dari kami yang akan melakukannya dengan baik."


"Itu benar ... Akane-san itu seperti perwujudan dari keadilan, selama dia tidak memiliki alasan yang baik, maka dia tidak akan puas, kau benar, kau tidak harus menyerahkan segalanya padanya, kau harus membuat gerakan juga."


Kishou sepertinya setuju denganku.


"Dan apa yang ingin kau lakukan secara spesifik?"


"Aku berencana untuk berbicara dengan Akane-san ketika semuanya sudah tenang, kami sudah mengatakan kepadanya bahwa onee-san adalah kerabatku, tetapi jika aku memberitahunya “karena sulit untuk mengatakan bahwa aku akan tinggal dengan seorang wanita yang bukan keluargaku, jadi aku akan tinggal di rumah Kishou sementara sampai ayahku kembali” dengan begitu kupikir aku akan dapat meyakinkannya, ayahku telah dikenal oleh keluargamu untuk waktu yang lama."


“Aku mengerti, jika kau menggunakan kami sebagai pelarian, ada kemungkinan bahwa dia akan mempercayaimu."


Aku juga mengangguk kecil.


"Aku mengerti, maka aku akan memberi tahu orang tuaku agar apa yang mereka katakan akan sama denganmu."


Akankah mereka mau menolongku lagi?"


"Tentu, bagaimanapun juga, mereka adalah orang tuaku, kupikir mereka akan dengan senang hati membantumu."


Meskipun aku agak merasa tidak enak, tapi aku tidak punya apa-apa selain mengucapkan terima kasih untuk Kishou.


"Tapi kupikir itu akan sedikit rumit, aku tidak suka ide untuk berbohong kepada Akane-san."


"Ya… Aku juga berpikiran sama."


Aku percaya Akane-san, aku juga berterima kasih padanya karena telah merawatku dan dia juga tahu bahwa Kishou-san juga merawatku, sebenarnya aku sangat tidak ingin membohonginya, tetapi faktanya tidak ada cara lain lagi jika aku ingin untuk tinggal bersama onee-san lagi, selama hubungan kami tidak diakui secara publik, maka aku tidak akan bisa mengatakan yang sebenarnya.  Sesuatu seperti itu tidak mungkin ... mungkin kami berdua juga berpikir begitu, karena Kishou dan aku tetap diam.


Sementara kami seperti ini, bel tanda dimulainya kelas mulai terdengar, dan kami pun kembali ke kelas.


***


Dan begitulah kehidupan sehari-hariku dimulai di rumah Kishou, orang tuanya menyambutku setelah lama tidak bertemu, dan kami semua merayakannya sampai malam.  Sepertinya ibu dan ayah Kishou sudah bersusah payah untuk menyiapkan sejumlah uang, tidak hanya untuk menyiapkan kamarku, tetapi juga untuk pesta penyambutannya.


Sekarang aku ingat, ketika aku datang untuk bermain dengan Kishou di rumahnya, mereka selalu seperti ini.  Sebenarnya aku harus berterima kasih kepada keluarga Kishou ... tapi aku hanya ingin mengeluh tentang sesuatu, dan itu adalah bahwa Kishou benar-benar memberitahu mereka "Semuanya".  Kupikir aku hanya akan memberi tahu mereka bahwa ayahku ingin aku tinggal disini untuk sementara saat dia menghilang, tapi pada akhirnya, dia malah memberitahu mereka bahwa aku tinggal bersama onee-san dan tentang Akane-san juga … tidak, tidak, sangat buruk jika kita memberitahu orang dewasa semua itu, kau tahu!


Sementara aku khawatir, ibunya berkata "Kita harus mempersiapkan sekihan" dengan senyum lebar sambil memiliki makna kedua yang dalam, dan ayahnya juga berkata "jadi, Eita-kun sudah dewasa..." dengan penuh perasaan.


Mari kita kesampingkan apa yang mereka berdua pikirkan, dan Kishou tiba-tiba muncul dengan penuh kenakalan dengan "Mari kita rayakan bahwa dia telah lulus dari keperjakaannya!" itu membuatku sangat ingin menerbangkannya keluar.  Dan saat itu sudah sekitar jam 11 malam ketika pesta penyambutan yang antusias ini berakhir.


Setelah itu, aku meminjam kamar mandinya dan kembali ke kamar, lalu masuk ke dalam seprai untuk bersantai, dan ponselku mulai berdering.


"Hmm?"


Itu adalah pesan dari onee-san, itu adalah foto seolah-olah dia sedang memata-matai seorang wanita di balik bayangan sesuatu, dan foto lainnya adalah saat dia sedang bersembunyi setelah memata-matainya, ngomong-ngomong, foto itu tidak memiliki deskripsi apa-apa.


Eita: Selamat malam, apakah terjadi sesuatu?


Onee-san: Aku penasaran tentang bagaimana kabarmu.


Eita: Aku baik-baik saja. Onee-san, bagaimana dengan flumu?


Onee-san: Aku baik-baik saja sekarang, terima kasih sudah mengkhawatirkanku.


Eita: Syukurlah, aku khawatir.

 

Onee-san: Bagaimana rumah Eita-kun?


Eita: Kentang gorengnya mengejutkanku, makanannya sangat elegan sehingga aku sampai terkejut.


Onee-san: Makanan… (emote ngiler)


Eita: Onee-san … jangan bilang … kalau kau belum makan?


Dan setelah menulis itu, balasannya berhenti.  Aku menunggu sebentar tetapi aku mulai merasa gelisah, lalu tiba-tiba ponselku mulai berdering lebih dari sebelumnya, yang membuatku kembali pada kenyataan, ketika aku melihat ponselnya, diaana ada foto makanan, bersama dengan foto onee-san yang mengatakan "itadakimasu".  Sebaliknya, mengapa dia mendaftar di aplikasi sebagai onee-san dan bukan sebagai Saori? Yah, mari kita kesampingkan penemuan kecil itu.


Eita: Luar biasa, apa kau memasaknya dengan benar?


Onee-san: Aku membeli sayuran, dan aku hanya merebusnya dan membuat nasi.


Eita: Tidak tidak, memikirkan tentang bagaimana kau di rumah sampai saat ini, itu sangat menakjubkan.


Onee-san: Benarkah?  Yah, setidaknya aku bisa membuat nasi.

 

Eita: Aku jadi lebih tenang, aku khawatir tentang apa yang akan kau lakukan soal makanannya.


Onee-san: Kamu tidak perlu khawatir pada onee-san, kamu bisa tinggal dengan tenang disana.


Sejujurnya, aku terkejut dan kupikir itu luar biasa.  Onee-san tidak tahu bagaimana cara memasak dan hanya membeli makanan dari toko, kupikir dia hanya butuh waktu sedikit untuk membuat makanannya sendiri.  Setelah itu, pesan onee-san berhenti lagi, kupikir dia sedang makan jadi aku tidak menjawabnya dan pergi tidur … tapi dia membuatku tetap terjaga, aku tidak bisa tidur.  Setelah beberapa saat, sebuah pesan datang dari onee-san, itu adalah foto setelah dirinya keluar dari kamar mandi dengan handuk yang diikat di kepalanya, dan ada puding favoritnya di satu tangannya.


"Onee-san bisa menyiapkan kamar mandinya sendiri ... itu bagus."


Aku mulai merasa emosional ketika aku mulai merasa lega.  Aku ingat bahwa Onee-san suka tertidur dimana pun, karena dia sudah kenyang setelah makan malam, dia akhirnya tertidur di sofa yang sama tanpa mandi.  Pekerjaanku sehari-hari adalah berusaha keras untuk membuatnya mandi.  Pernahkah aku melihat onee-san dalam mimpiku dimana dia mandi tanpa diminta?  Huh, pipiku sakit karena tersenyum terus.


Eita: Sepertinya kau mulai mandi dengan teratur, aku sedikit terharu.


Onee-san: Benarkah?  Meskipun aku terlihat seperti ini, tapi aku adalah orang yang sangat cakap.


Eita: Sepertinya kau akan baik-baik saja meskipun aku sedang menjauh sebentar.


Onee-san: Hmph, tentu saja! Nikmatilah waktumu di rumah Kishou dengan tenang.


Eita: Terima kasih.


Onee-san: Tapi kamu bisa meneleponku kapan pun kamu merasa kesepian.


Tentu saja dia mengatakannya hanya untuk menenangkanku, dan setelah mengetahui bahwa dia dapat menjalani kehidupan sehari-harinya dengan baik, aku akhirnya bisa merasa lebih tenang.  Hanya dengan tinggal bersamanya, aku bisa tahu bahwa kemampuannya untuk menjalani kehidupan di rumahnya tidak ada harapan, aku tahu bahwa dia bahkan buruk dalam membuat makanan dan menyiapkan kamar mandi.  Pada saat yang sama, aku akhirnya menjadi lega karena usahanya membuatku senang.


Onee-san: Eita-kun, apa sudah hampir waktunya bagimu untuk tidur?


Eita: Kupikir begitu, tapi kenyataannya aku tidak bisa tidur.


Onee-san: Serius?  Kalau begitu, aku akan menemanimu sampai kamu mengantuk.


Eita: Aku mengerti, tetapi kau juga harus memberitahuku ketika kau sudah mengantuk.


Dia mengatakannya seolah-olah itu bukan apa-apa, lalu dia mengirimkanku foto dengan senyum lebar, dia terlihat bahagia, dan percakapan bahagia kami berlanjut sampai pagi.  Hari itu, aku tidak ada di kelas karena kurang tidur, tapi mari kita tinggalkan topik itu disana.