Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pria Yang Menolak Diasuh Oleh Kakak Yang Cantik [Vol 1 Chapter 7.2]

A Man Who Doesn't Want To Be Fed By A Beautiful Onee-san Bahasa Indonesia




Chapter 7.2: Aku Membawa Temanku Ke Apartemen Onee-san


Sepulang sekolah, aku pergi ke supermarket untuk membeli bahan-bahan untuk makan siang dan tiba di apartemen.  Aku membuka kunci pintu dengan kartu kunci yang Onee-san berikan padaku dan masuk ke dalam.  Petugas sedang beristirahat jadi dia tidak ada di sana.


"Onee-san belum pulang?"


Aku pergi ke kamar tidur dan meletakkan barang-barang yang kubeli di lemari es sebelum mengambil napas di ruang tamu.  Hari ini aku sudah selesai mencuci dan bersih-bersih sebelum pergi ke sekolah, jadi yang tersisa hanyalah memasak.


"Apa pakaiannya sudah kering sekarang?"


Aku berpikir bahwa sebelum bersiap untuk memasak, aku harus pergi ke pagar terlebih dahulu untuk mengangkat pakaiannnya, dan saat itulah tiba-tiba bel pintu berbunyi.


"Nn?  Apa ada yang datang?"


Aku bangkit dari sofa, pergi ke pintu masuk dan membuka pintu.  Di depanku adalah seorang pengunjung yang sama sekali tidak kuduga.


"Aku datang untuk berkunjung."


"Huh?"


Aku meragukan apa yang kulihat. Ada Kishou disana dengan senyum lebar di wajahnya.


"Permisi."


"K-Kenapa kau bisa ada disini!?"


Aku meraih bahu Kishou saat dia mencoba untuk memasuki apartemennya.


"Bagaimana kau bisa masuk kesini?"


Dia seharusnya tidak bisa masuk karena pintunya terkunci.


"Aku mengikutimu kemari. Aku masuk lewat pintu masuk tepat setelah kau masuk, dan ketika aku memeriksa kotak surat, aku bisa melihat namamu disana, jadi aku datang kesini dan ternyata aku benar."


Kotak surat ... Sekarang setelah aku memikirkannya, onee-san telah memberitahuku bahwa dia akan menambahkan namaku dalam tag namanya bersama dengan namanya … dan ternyata hal itu berhasil mengungkap keberadaanku.


"Kalau begitu, bolehkah aku masuk?"


“Pulanglah sebelum onee-san kembali."


Kupikir ini memalukan karena aku bukan tuan rumahnya, dan akhirnya aku menyerah dan membiarkannya masuk.


"Ah, tunggu sebentar."


Aku meninggalkan Kishou menunggu di lorong dan kembali ke ruang tamu.  Aku baru saja mau mengangkat pakaian onee-san dan sekarang mereka masih berbaring di pagar untuk dijemur ... bersamaan dengan celana dalamnya yang luar biasa.  Tidak mungkin aku akan membiarkan Kishou melihatnya, jadi setidaknya aku harus menyembunyikan celana dalam miliknya.  Aku buru-buru berlari ke pagar, mengambil pakaian dalam onee-san dan memasukkannya ke saku belakangku.


"Terima kasih sudah menunggu, silakan."


Setelah aku mengatakan itu, Kishou membuka pintu dan memasuki ruang tamu.


"Hee, apartemen yang keren."


Kishou berkata sambil duduk di sofa sambil melihat ke dalam apartemen, sedangkan aku duduk di sebelahnya seolah tidak terjadi apa-apa.


"Jam berapa onee-san pulang?"


"Aku tidak tahu."


"Apa yang sedang dia kerjakan?"


"Aku tidak tahu, aku belum bertanya padanya."


Tidak mungkin aku bisa memberitahunya bahwa itu mungkin pekerjaan malam.


"Ada banyak hal yang kau tidak tahu, bukan?"


"Ini baru hari keempat kami tinggal bersama, jadi ada banyak hal tentangnya yang tidak kuketahui."


“Yah, itu benar, aku penasaran apakah onee-san itu akan segera datang."


Sepertinya Kishou tidak berniat pergi tanpa menemui onee-san terlebih dahulu ... Sial, itu benar-benar tidak seperti aku keberatan jika dia bertemu onee-san, aku sudah memikirkan kemungkinan dimana dia akan bertemu dengannya segera setelah aku meminta saran kepadanya, dan  Ini tidak seperti yang Kishou katakan, tapi memang benar bahwa akan lebih baik jika seorang kenalan untuk mengetahui situasiku untuk berjaga-jaga.  Aku khawatir tidak hanya bahwa aku telah membiarkannya masuk ke apartemennya tanpa izinnya, tetapi aku juga tidak tahu apakah dia ingin bertemu dengan temanku atau tidak ... karena aku telah membawa seseorang tanpa mengatakan apa-apa ... setidaknya hari ini aku ingin dia pulang tepat sebelumnya onee-san kembali.


“Hei, Kishou. Akan lebih baik jika kau melihat onee-san lain kali…"


Dan saat aku hendak memintanya untuk pulang…


"Aku pulang!  Eita-kun, apa kamu sudah pulang?"


Sebuah suara bergema dari pintu masuk ... dia sudah pupanh ... aku pun pasrah dan menuju pintu masuk untuk menyapa onee-san.


“Onee-san, selamat datang…"


"Kamu sudah pulang?  Ada beberapa sepatu disini yang aku tidak ingat pernah melihatnya sebelumnya..."


"Sebenarnya ... temanku datang berkunjung."


"Teman?"


"Maaf, aku dengan egois telah membiarkannya masuk ke apartemenmu..."


Kataku jujur ​​dan bersiap untuk dimarahi.  Tapi bukannya marah, dia malah tersenyum.


"Kamu tidak perlu khawatir, ini sudah menjadi rumahmu, aku juga penasaran orang seperti apa temanmu itu, bisakah kamu memperkenalkannya padaku?"


Aku merasa seolah-olah dia telah membantuku, atau seolah-olah dia telah menyelamatkanku.  Jadi aku pergi bersama onee-san ke ruang tamu untuk memperkenalkan Kishou.


“Dia adalah temanku, Hagiwara Kishou.


"Senang bertemu denganmu ... aku Hagi--- wara..."


Ada apa dengannya?  Kishou terlihat agak aneh.


"Senang bertemu denganmu juga, terima kasih karena telah menjaga Eita-kun."


Onee-san menanggapinya dengan senyuman sambil sedikit menundukkan kepalanya.


"Kishou?  Kau kenapa?"


"Tidak … aku hanya sedikit terkejut … mungkin ini adalah hal yang paling mengejutkan yang pernah kualami dalam hidupku…"


Mengapa dia bisa sampai terkejut?


"Itu benar, karena temanmu telah datang, mari kita minta sesuatu untuk dimakan.  Beri tahu aku jika dia lebih suka pizza, sushi atau apa pun yang dia inginkan, Eita-kun, apakah ada sesuatu yang ingin kamu makan?"


Onee-san sudah mempersiapkan diri dengan mengeluarkan ponselnya.  Saat itulah Kishou mengulurkan tangannya.


"Hari ini aku datang kesini sebagai teman Eita karena aku penasaran dengan orang seperti apa yang merawatnya, jadi aku akan langsung pulang sekarang sehingga kau tidak perlu mengkhawatirkanku."


"Benarkah?"


Nada suara Onee-san tampak sedikit tertekan.


“Ah, itu benar, aku membawa hadiah kecil untuk onee-san."


"Hadiah?  Untukku?"


Dengan mengatakan mengatakan itu, Kishou mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya.


"Ini adalah foto Eita-kun saat masih SD.'


"Kyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!"


Onee-san langsung mengambil foto itu sambil berteriak.


"Apa ini?! Imut sekali!!  Apakah ini malaikat?!


Aku menoleh untuk melihat fotonya dari samping, itu salah satu dari saat ketika aku sedang berlari dalam festival olahraga ketika SD.  Onee-san cukup tenang akhir-akhir ini, tapi dia tiba-tiba menjadi seperti saat aku pertama kali bertemu dengannya ... tidak, itu adalah reaksi berlebihan yang jauh melampaui saat itu.  Dia menatap foto itu seolah-olah dia ingin melahapnya dengan tatapannya.  Bagaimana mengatakannya ... dia tampak seperti gadis kecil yang sedang bersemangat.


'Kishou … mengapa kau bisa memiliki sesuatu seperti itu?"


"Aku menyimpannya di ponselku, aku baru saja mencetaknya di toko terdekat. Ketika aku datang untuk menyapanya, aku seharusnya membawa hadiah, bukan?"


"Bukan itu masalahnya … tapi, kenapa harus fotoku?"


"Kupikir onee-san akan menyukainya."


Sepertinya dia benar, tapi itu terlalu memalukan jadi aku berharap jika dia tidak melakukannya.


"Kishou-kun! Apa kamu serius memberikannya padaku?!"


"Tentu saja, bagaimana menurutmu jika saat lain kali aku datang, aku akan membawakanmu foto Eita yang lain ketika dia masih SMP?"


"Bagus!  Berkunjunglah lagi besok!"


Onee-san meminta Kishou sambil memegangi tangannya … ah, sepertinya dia tidak pingsan ketika menyentuh pria lain…


"Aku akan pulang dulu untuk hari ini, aku menitipkan Eita padamu."


Setelah mengatakan itu, dia menuju pintu masuk.


“Onee-san, aku akan mengantarnya ke lobi."


"Ya, Kishou-kun, datanglah kemari kapan pun kamu mau."


Kami akhirnya meninggalkan ruangan sementara onee-san melambaikan tangannya pada kami.