Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pria Yang Menolak Diasuh Oleh Kakak Yang Cantik [Vol 1 Chapter 7.3]

A Man Who Doesn't Want To Be Fed By A Beautiful Onee-san Bahasa Indonesia




Chapter 7.3: Aku Membawa Temanku Ke Apartemen Onee-san


Saat ini, kami sedang naik lift dan Kishou sepertinya ingin mengatakan sesuatu kepadaku sambil tersenyum.


"Ada apa?"


"Tidak, seperti yang diharapkan dari orang yang kau kagumi dan orang yang merawatmu."


"Orang yang kukagumi?"


"Benar, kan?  Bahkan aku sampai ketakutan."


Apa yang dia maksud?


"Yah, memang benar, ketika aku melihatnya di toko, aku memang mengaguminya."


"Bukan itu maksudku."


"Bukan itu maksudmu?"


Saat aku menjawab begitu, Kishou menatapku dengan aneh.  Apa ini?  Kupikir kita tidak sedang membicarakan hal yang sama.


"Yah, lupakan saja."


Sepertinya dia menyadari sesuatu, dan senyumnya itu menarik perhatianku.


"Aku sungguh iri padamu, aku juga ingin ada onee-san yang imut mendukungku."


"Jangan mengatakannya seolah-olah itu hal yang sangat sederhana. Ini sangat sulit, kau tahu?"


Saat kami sedang mengobrol, lift akhirnya sampai di lobi, dan aku menemani Kishou menuju pintu masuk gedung.


"Aku minta maaf karena telah muncul begitu tiba-tiba."


"Oke tidak masalah, lagipula pada akhirnya onee-san juga ikut senang karenanya."


"Aku bisa tenang sekarang, sepertinya dia orang baik."


"Ya… meskipun menurutku dia agak berbeda dari orang yang baik."


"Tapi berhati-hatilah, untuk onee-san dewasa yang tinggal dengan anak laki-laki di bawah umur, akan buruk jika orang lain mengetahuinya, jika orang yang berniat jahat mengetahuinya, mereka hanya akan melihatnya sebagai seseorang yang menculik anak di bawah umur."


Penculikan anak di bawah umur... kata itu membuatku merasa tidak enak.  Meskipun aku setuju untuk tinggal bersama onee-san, tapi itu mungkin tidak terlihat seperti itu oleh orang-orang yang tidak mengetahui tentang  situasinya … kalau dipikir-pikir, Akane-san juga mengatakan hal yang sama.  Saat itu, aku sedang memikirkan sesuatu yang lain, tetapi sekarang setelah aku memikirkannya, dia mungkin benar.


"Jika sesuatu terjadi, kau dapat meminta saranku tanpa perlu menahan diri."


"Ya, terima kasih."


Aku melambaikan tangan pada Kishou saat melihatnya pergi.  Aku kembali memikirkan apa yang baru saja dia katakan padaku.


***


Hal pertama yang kulihat saat kembali ke apartemen adalah onee-san yang sedang memeluk fotoku di sofa sambil menendang-nendang dan mengeluarkan suaranya.


"Aku kembali."


“Ah, Eita-kun, selamat datang."


Dia membuat dirinya nyaman dengan duduk di sofa, merapikan rambutnya dan berpura-pura bersikap tenang.


"Maaf karena aku kehilangan ketenanganku, sepertinya fotomu saat masih SD sangat imut sehingga aku tidak sengaja menjadi begitu emosional."


"Ah, terima kasih…"


"Tapi Kishou-kun, dia sepertinya pria yang baik, aku tidak berpikir ada banyak orang yang bisa menyebut diri mereka sebagai sahabat dengan mudah, kamu harus menghargai hubunganmu dengannya."


"Itu benar…"


Kishou mengatakan itu, dan aku juga menganggapnya sebagai sahabatku.  Bahkan hari ini dia datang bukan hanya karena dia tertarik pada onee-san, kurasa itu juga karena dia mengkhawatirkanku, tapi mari kita kesampingkan yang mana dari keduanya yang menjadi motif utamanya.  Tapi, aku harus berterima kasih kepada Kishou saat aku memikirkannya.


"Ngomong-ngomong, Eita-kun, apa kamu tidak punya foto dirimu yang dulu lagi?"


Onee-san bertanya padaku dengan binar di matanya.


"Sebenarnya aku tidak punya banyak fotoku sendiri."


"Huh?"


Dia terdiam karena terkejut.


"Aku tidak memiliki ibu dan ayah seperti orang lain, jadi ketika aku SD, aku selalu sendirian, dan aku juga tidak pernah memiliki kesempatan untuk pergi keluar bersama keluargaku ... jadi aku pada akhirnya hanya bergaul dengan keluarganya Kishou, jadi kupikir daripada diriku, Kishou dan keluarganya seharusnya memiliki lebih banyak fotoku sendiri."


"Aku mengerti … maaf."


"Jangan pikirkan itu."


Sepertinya mereka khawatir karena tidak ada orang di sisiku ketika aku masih SD, jadi itu sebabnya keluarga Kishou menyelamatkanku dan aku sangat berterima kasih kepada mereka.  Tetapi ketika aku masuk SMA, aku mulai berada di lingkunganku sendiri, tidak ada yang perlu kukhawatirkan dan tidak ada hal khusus yang kuinginkan.  Hanya pada titik tertentu aku berpikir bahwa ketika aku menjadi dewasa, aku ingin membangun keluarga yang normal.  Atau setidaknya tidak membuat anak yang mungkin akan kumiliki suatu hari nanti, mengalami apa yang pernah kualami.


"Onee-san?"


Dia tiba-tiba mulai mencari sesuatu di lemari saat dia sedang mengingat-ingat sesuatu.  Setelah menjulurkan kepalanya dan menggoyangkan pantatnya sebentar, dia sepertinya telah menemukan sesuatu dan dia pun kembali.


“Eita-kun, lihat."


"Kamera?"


Apa yang ada di tangannya adalah kamera yang sepertinya cukup mahal.


"Ada suatu masa ketika aku menggunakan kamera, saat itu aku memiliki satu set lengkap.  Bagaimana kalau lain kali ketika kita pergi keluar, kita membawa kamera dan membuat banyak kenangan indah bersama?"


Aku merasa seperti Onee-san dengan kamera di tangannya beserta kata-katanya telah terpatri jauh di dalam hatiku.  Kelembutan itu seolah-olah telah mengisi apa yang kubutuhkan, aku mulai secara mati-matian menahan rasa panas di belakang mataku.


"Eita-kun? Kamu kenapa?"


Dia berusaha mati-matian untuk menahanku, tapi mataku mulai berkaca-kaca, dan menyadari bahwa onee-san melemparkan kameranya ke sofa dan mulai mendekatiku.


"Maaf, aku agak terlalu gembira..."


"Eita-kun..."


"Aku tidak pernah memiliki orang yang mengatakan hal seperti itu kepadaku."


Dia dengan lembut mulai memeluk tubuhku.  Aku tidak tahu sudah berapa kali aku mencium aroma manis onee-san.


"Mulai sekarang, mari kita lakukan banyak hal layaknya keluarga dengan onee-san seolah-olah kita adalah keluarga yang normal."


Dan dengan kata-kata itu, sesuatu mulai mengalir seperti bendungan yang rusak.  Aku sangat ingin menutupinya agar onee-san tidak menyadarinya.


"Onee-san?"


"Kenapa?"


Karena aku lama tidak mendengar suaranya, aku pun mencoba berbicara dengannya dan secara mengejutkan dia menjawabku.


"Tidak... kau tidak pingsan?"


"Fufufu."


Meskipun dia sedang memelukku, tapi dia tampak cukup normal, meskipun dia biasanya selalu pingsan.


"Aku sudah sangat berhati-hati agar tidak menyentuhmu secara langsung."


Kata-kata yang tidak terlalu meyakinkan datang dari seseorang yang telah pingsan lebih dari apa yang bisa kuhitung di tanganku.


Aku tahu dari nada suaranya bahwa hal ini mempengaruhinya, tapi dia sepertinya tetap tersenyum.


"Terima kasih banyak."


Setelah mengatakan itu, aku menjauhkan tubuhku dari onee-san.  Dia kadang-kadang memiliki sikap ala onee-san, tapi apakah dia onee-san yang polos atau onee-san yang keren, tidak ada kepalsuan dalam senyumannya.


"Kalau begitu, aku akan pergi menyiapkan makan malam"


"Ya?  Bukankah masih terlalu dini untuk makan malam?"


"Hari ini aku berencana untuk memasak dengan serius."


Aku sangat senang pada perasaan onee-san, tapi yang paling bisa kulakukan untuknya hanyalah pekerjaan rumah tangga. Bagaimanapun juga, aku tidak bisa menjadi pengurus rumah penuh waktu seperti yang onee-san inginkan, tapi aku ingin membalas semuanya dengan usahaku sendiri ...  sambil memikirkan tentang itu, aku pun menuju ke dapur ketika...


"Hee?  Keita-kun?  Apa yang kamu simpan di saku belakangmu?"


"Saku?"


Onee-san mengulurkan tangannya dan mengambil sesuatu dari dalam sakuku.


""Ah!!""


Itu adalah celana dalam yang kusembunyikan dengan tergesa-gesa agar Kishou tidak melihatnya!


"Eita-kun... ini..."


"Ah, tidak, bukan itu, aku hanya mencoba untuk menyembunyikannya!"


Tidak ada gunanya, apa pun yang kukatakan hanya akan menjadi alasan di depannya."


"Yah lagipula, sepertinya kamu menyukai celana dalam ini..."


Onee-san memiliki wajah yang memerah karena malu, tetapi pada saat yang sama, dia terlihat puas ... bagaimana harus mengatakannya ... tidak diragukan lagi bahwa dia memiliki kesalahpahaman yang besar!


"Aku mengerti … ketika kamu memasak makan malam, aku akan pergi ke toko pakaian dalam dan membeli semua seri dari pakaian dalam ini, lalu aku akan memberikannya kepadamu, jadi kamu dapat menggunakannya sesukamu!"


"Ah!  Tidak, tolong tunggu sebentar!"


"Aku akan segera kembali."


Aku mencoba mengulurkan tanganku untuk menghentikannya, tetapi dia sudah tidak ada disana lagi, dan kemudian onee-san keluar sambil membawa koper di tangannya...


Dan begitulah bagaimana onee-san akhirnya memberiku pakaian dalam wanita yang sangat mencolok...


 Apa yang harus kulakukan dengan semua ini...?


[Buku harian Onee-san]


Hari ini, teman Eita-kun, Kishou-kun, datang untuk berkunjung.  Dan dia juga memberikanku foto Eita-kun saat masih SD!


Aaaa!!! Sangat imut!! Ini terlalu mirip dengan malaikat!!!  Hanya dengan melihat foto ini saja aku jadi memiliki keyakinan bahwa aku dapat bekerja 24 jam sehari tanpa istirahat selama 72 jam!  Ini jauh lebih efektif daripada minuman energi!  Dan dia juga memberitahuku bahwa saat dia datang berkunjung lagi lain kali, dia akan membawakanku foto Eita-kun saat SMA… Aku tidak sabar menunggunya!


Tapi Eita-kun … apakah dia akan baik-baik saja?  Tiba-tiba, dia mulai menangis dan membuatku terkejut, yah, dia selalu sendirian … dia pasti menderita, dan dia pasti cemburu pada orang lain … yah, mulai sekarang, aku tidak akan membiarkan Eita-kun merasa seperti itu lagi! Onee-san akan pergi mengikuti kegiatan yang diperlukan di sekolah!  Tapi, celana dalam yang kuberikan pada Eita-kun … yah, dia sedang pada usia itu, jadi aku harus memahaminya secara keseluruhan sebagai onee-sannya!