Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pria Yang Menolak Diasuh Oleh Kakak Yang Cantik [Vol 1 Chapter 4.1]

A Man Who Doesn't Want To Be Fed By A Beautiful Onee-san Bahasa Indonesia


Chapter 4.1: Dibayari Onee-san


Tempat yang kami tuju adalah pertokoan, yang dibangun beberapa tahun yang lalu sebelum mereka memulai melakukan proyek pembangunan kota mulai dari pusat kota hingga dekat stasiun kereta api.  Tidak hanya ada renovasi stasiun dan gedung-gedung besar, tetapi ada juga department store dan berbagai toko yang telah dibangun untuk menarik banyak orang. Hanya dengan datang ke sini, kau dapat dipuaskan dengan sebagian besar barang yang dijual, dan pada akhir pekan, kau tidak hanya menemukan orang yang tinggal di di sekitar sini saja, tetapi juga orang-orang dari kota-kota tetangga.

Tempat ini berjarak 15 menit naik sepeda dari apartemen tempat dimana aku tinggal sebelumnya. Tetapi, karena gedung apartemen tempat onee-san tinggal dibangun sebagai bagian dari proyek pembangunan kota, maka tempat ini dapat dicapai hanya dalam waktu 10 menit berjalan kaki.

Cuacanya sangat bagus, jadi sangat cocok untuk jalan-jalan di hari ini.

"Sepertinya kita akan dapat menemukan banyak hal di dalam department store."

"Itu benar."

"Untuk saat ini, sepertinya kita memerlukan baju ganti."

"Itu benar."

"Juga, tempat tidur dan beberapa perabotan."

"Itu benar."

"Lalu, bagaimana tentang...?  Haruskah kita sekalian jalan-jalan...?

Onee-san berbicara padaku dengan suara pelan hingga aku tidak dapat mendengar sebagiannya. Jika kau tanya kenapa?  Karena ada sesuatu yang sedang menarik perhatianku.

“Ngomong-ngomong onee-san….  Mengapa kau memakai itu?"

Entah kenapa ... dia mengenakan topi, kacamata hitam, dan masker.  Siapa pun yang melihatnya pasti akan berpikir bahwa dia adalah orang yang mencurigakan.

"Apa kau selalu memakainya saat sedang pergi keluar?

"Tidak saat di malam hari, tapi kalau di sore hari… mereka pasti akan mengenaliku, bukan?"

Di bawah topinya, dia sedikit menurunkan masker wajahnya dan kacamatanya untuk melihat persetujuan dariku.  Jika dia mengatakan bahwa dengan berjalan di sekitar kota ada kemungkinan bahwa dia akan dikenali ... apakah dia adalah salah satu orang terkenal di klub malam itu?  Memang benar, jika klien menemukannya di jalanan, pasti akan merepotkan baginya... tapi menurutku, dia akan jadi jauh lebih menonjol jika berpenampilan seperti itu.  Karena kenyataannya adalah, orang-orang di sekitar kami, semuanya berjalan sambil menatapnya, tapi onee-san sepertinya tidak menyadarinya itu.

"Ini panas, bukan?

Kami memasuki gedungnya, dan pekerja itu mengikuti kami dimana dia tampak khawatir karena penampilan kami yang mencurigakan.  Kami pertama kali tiba di lantai bawah untuk berbelanja pakaian, yang membawa langkah kami ke area pakaian pria.  Seluruh interior toko terbuat dari kayu. Secara umum, suasananya menenangkan, mereka menggunakan beberapa lampu hangat yang digantung di langit-langit yang membuat lingkungan menjadi berwarna oranye yang menenangkan.  Karena ini hari Sabtu, jadi ada beberapa pria muda serta pasangannya di sekitar kami.  Aku mengikuti Onee-san yang sedang melihat-lihat pakaian dan meletakkan tanganku pada apa yang kupikir akan terlihat cocok untukku.

"Yang ini mungkin cocok."

Itu adalah jenis kemeja musim panas berwarna biru.  Lengan bajunya panjang, jadi kalau cuacanya cukup dingin, aku akan bisa terus memakainya hingga musim gugur, dan ketika aku berpikir bahwa aku akan menyukainya, aku mengambil tanganku untuk memeriksa label harganya.

40.000?!"

Untuk kemeja seperti ini harganya segitu?! Ini terlalu mahal!  Aku mencoba memeriksa harga beberapa kemeja lain dan semuanya memiliki harga yang sama… jangan bilang… apakah toko ini adalah toko bermerek?  Aku memeriksa nama tokonya, tetapi aku memang tidak kenal nama mereknya. Sekarang setelah aku memperhatikannya dengan baik, itu bukan hanya mereka tampak modis, tetapi itu juga memberikan perasaan berada di level yang tinggi, dimana semua pakaiannya terlihat sangat bagus, dimana semuanya diatur dengan baik. Ini jelas toko yang sangat berbeda dari toko yang biasanya kukunjungi…

"Apa yang harus kulakukan...?"

Aku merasa bahwa dia telah membawaku ke tempat yang luar biasa.

"Eita-kun? Apa kamu menyukainya?"

"Oh, tidak, tapi..."

"Apa kamu suka kemejanya?  Itu akan terlihat cocok untukmu."

Aku buru-buru mengembalikan kemeja itu pada tempatnya.

"Apakah tidak ada yang lain?"

"Hmm?  Sepertinya ada banyak. Mari kita lihat semua yang ada disini."

Jadi, kami mulai melihat semua jenis pakaian (beserta harganya), tapi bagaimanapun juga, harganya tetap mahal.  Aku tidak tahu apa yang harus kupikirkan tentang toko yang menjual satu setel dengan harga lebih dari 10.000 yen...

"Ini toko yang bagus, bukan?  Aku biasanya pergi ke toko semacam ini."

"Begitu…"

"Karena kita sudah disini, apakah kamu tidak keberatan jika kamu mencoba sesuatu disini?"

Setelah mengatakan itu, dia memanggil seorang pegawai wanita seolah-olah dia sudah terbiasa.

"Permisi, kami ingin mencoba dari sini ke sini. Apakah itu boleh?"

Dia menunjuk dari satu sudut ke sudut lainnya.

“Tidak, tidak, tidak, tolong tunggu sebentar!

"Jika kamu tidak mencoba pakaiannya, kita tidak akan tahu bagaimana tampilannya saat dipakai olehmu."

Dipimpin oleh pegawai itu, kami tiba di ruang ganti dengan aku yang mengikuti mereka dari belakang dengan setengah paksa. Ketika kami sampai, ada 3 karyawan yang muncul sambil membawa sejumlah besar pakaian ke dalam ruang ganti.

"Eita-kun, tunjukkan padaku semua yang kamu coba, oke?"

Onee-san mengatakan itu dan kemudian menutup tirai ruang ganti.

"Apa yang harus kulakukan...?"

Aku linglung di hadapan semua pakaian ini. Aku tidak mampu membeli satu pun dari semua pakaian mahal ini. Namun, aku tidak ingin mengecewakan kebaikan onee-san. Jika aku mengatakan kepadanya bahwa aku tidak membutuhkannya, dia pasti akan mencabut label harganya dan langsung membelikannya untukku.  Tapi, jika aku mencoba pakaian-pakaian ini, hal ini pasti akan terus berlanjut hingga aku memilih salah satunya.

"Cukup satu… kita hanya akan membeli yang paling kusuka saja."

Setelah memutuskan itu, aku meninggalkan ruang ganti dan berdiri di depan onee-san, aku menunggu komentarnya dengan penuh semangat.

"B-Bagaimana...?"

Saat aku menanyakan itu, onee-san menatapku, dan meletakkan tangannya ke mulutnya.  Apakah itu hanya imajinasiku saja?  Kupikir, aku barusan melihat kilau di matanya melalui kacamata hitam miliknya.

"Ya…! Kupikir itu sangat cocok untukmu!"

"B-Benarkah?"

"Ya, itu sangat cocok untukmu, kurasa aku hampir mengeluarkan darah dari hidungku… ah, tidak, bukan apa-apa."

Apa aku salah dengar?  Kupikir aku baru saja mendengar sesuatu yang aneh.

"Cobalah yang lainnya."

"Ya, tolong tunggu sebentar."

Aku masuk dan mencoba pakaian yang lain lagi dan meninggalkan ruang ganti.

"Bagaimana?"

Tepat setelah aku mengatakan itu, onee-san mengacungkan jempolnya, dan mengarahkannya ke arahku.  Apa itu?  Dia terlihat seperti sedang berusaha mati-matian untuk menahan getaran di bahunya.

"Itu luar biasa…!  Itu sangat cocok untukmu hingga aku hampir mati."

"M-Mati?!"

"Um… hampir mirip serangan jantung… ah tidak, jangan khawatir."

Bagaimanapun juga, reaksinya sangat menarik perhatianku ... tapi, mari kita biarkan saja dengan mengatakan bahwa itu semua hanyalah imajinasiku saja.

2 jam telah berlalu sampai percobaan pakaiannya telah selesai, dan onee-san selalu bersemangat hingga dia terus menambahkan lebih banyak pakaian lagi untuk kucoba.  Setelah lelah berganti pakaian, aku menempatkan tanganku kepada salah satu pakaian.

“Oke, Onee-san, aku akan ambil ini."

“Manajer-san, kami akan mengambil semuanya."

Dia berkata dengan senyum puas.

"Tunggu sebentar!  Serius, tolong tunggu dulu!"

Aku mati-matian mencoba untuk menghentikan onee-san yang mencoba untuk membeli semuanya seolah-olah itu bukanlah apa-apa. Tapi, mereka menyingkirkanku dan semua pegawai toko itu tampak senang dimana mereka juga langsung menyingkirkan semua pelanggan lain yang sedang mengantre dan membawa kami ke kasir. Suasana ini, hampir mirip seperti festival.

“Onee-san akan membelikannya untukmu, jadi kamu tidak perlu mengkhawatirkannya."

"Tidak, aku akan katakan bahwa membeli semuanya itu..."

"Tapi semuanya sangat cocok untukmu, jadi aku tidak bisa memilih salah satunya saja."

Onee-san meletakkan jari di dagunya sambil diam-diam berkata “mantap…”

'Jika kamu tidak bisa memilih satu, maka kamu hanya perlu membeli semuanya.' Cara berpikir seperti itu terlalu mirip selebriti.

"Tapi toko ini cukup mahal..."

"Tidak masalah, bahkan onee-san bisa membelinya dua kali lipat dari itu tanpa adanya masalah."

Dua kali lipat? Itu bohong, bukan?

"Aku akan membayarnya, jadi tolong tunggu aku disini sebentar."

"Ya."

Lalu, dia kembali ke kasir dengan senyuman dan aku hanya bisa menatap punggungnya tanpa bisa berkata-kata.  Tidak, tidak, tidak, lebih dari 40 pakaian itu sudah kebanyakan ... tapi, dia tetal mampu membelinya meski jumlahnya dua kali lebih lipat dari itu?!

Sementara aku sedang tercengang, onee-san sudah kembali.

"Ketika aku memberi tahu mereka bahwa kita tidak dapat membawa semua itu sendiri ke rumah, mereka langsung berkata bahwa merekalah yang akan mengirimkannya kepada kita nanti."

"Aku mengerti..."

"Ya. Lalu, kemanakah kita akan pergi sekarang?"

Setelah itu, aku mengikuti onee-san dalam diam.  Aku sangat takut untuk mengetahuinya, jadi aku tidak bertanya kepadanya tentang seberapa banyak harga yang harus dibayarkan untuk semua itu...

Belanja eksplosif dengan onee-san terus berlanjut. Setelah membeli pakaian, kami melanjutkannya dengan pergi untuk membeli beberapa perabotan. Kami akan membutuhkan lemari dan meja, serta tempat tidur dan hal-hal lainnya.  Dari awal, inilah yang paling mahal, jadi aku mati-matian mencoba untuk meyakinkan onee-san untuk menurunkan levelnya sedikit, karena ketika aku mendengar bahwa tempat tidur harganya 400.000 yen, aku hampir mengeluarkan rbusa di mulutku.

Di sisi lain, di apartemen onee-san tidak memiliki peralatan dapur.  Jadi, ketika aku sedang membersihkan apartemennya, aku menyadari bahwa tidak ada penggorengan atau panci.  Dan Ketika aku menanyakannya pada onee-san, dia mengatakan kepadaku bahwa dia tidak pernah membeli sesuatu seperti itu, jadi aku hanya bisa pasrah. Tetapi tampaknya, dia juga buruk dalam hal memasak. Aku meragukan telingaku sendiri ketika mendengar bahwa dia tidak pernah memegang pisau dalam hidupnya.  Jadi, kami juga perlu membeli peralatan dapur.  Dan ketika kami meninggalkan department store, hari sudah sore.