Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pria Yang Menolak Diasuh Oleh Kakak Yang Cantik [Vol 1 Chapter 2.2]

A Man Who Doesn't Want To Be Fed By A Beautiful Onee-san Bahasa Indonesia


Chapter 2.2: Onee-san Berakhir Menjagaku


Kami duduk di sofa setelah menenangkan diri masing-masing, dan aku menoleh untuk melihat onee-san ketika dia menyeruput teh yang telah dia buat ke dalam mulutnya.


"Uh... terima kasih untuk hari ini."


Aku mengucapkan terima kasih lagi kepadanya, sambil menundukkan kepalaku.


"Jangan dipikirkan, kamu tidak perlu malu-malu begitu."


Dia berkata dengan ekspresi tenang.


"Aku sudah menyiapkannya untukmu ... ehem ... ada kamar di sana yang bisa kamu gunakan sesukamu."


Apa itu tadi?  Apa aku salah dengar?  ... ya, itu pasti hanya imajinasiku saja.


"Kupikir pasti ada hal-hal yang kamu butuhkan untuk keperluan sehari-harimu. Jadi, mari kita pergi bersama untuk membelinya besok."


"Tidak, tidak, aku hanya akan menginap semalam, jadi kau tidak perlu..."


"Jangan bilang hanya semalam!  Kalau bisa, bisakah kamu bilang bahwa kamu ingin tinggal disini seumur hidupmu!?  Aku akan memberimu semua uang yang kamu butuhkan untuk hidup hingga kamu tidak perlu merasa khawatir atas apa-apa lagi. Aku juga akan membayar seluruh biaya sekolahmu!  Jika kamu ingin melanjutkan studimu, akulah yang akan membayar biaya kuliahnya! Dan jika kamu tidak suka bekerja, akulah yang akan mengerjakan bagianmu!"


"Ah, itu... Tolong tunggu sebentar!!"


Aku memotong perkataannya tanpa berpikir... tapi apa itu tadi?  ... semakin aku berbicara dengan onee-san, semakin gambaran yang kumiliki tentangnya berubah.  Meskipun memang benar bahwa dia baik seperti kelihatammya, tapi itu melebihi apa yang mereka sebut sebagai kebaikan.


"Onee-san… mengapa kau sampai melakukan sejauh itu hanya untuk orang sepertiku ini?"


Jika kita anggao bahwa kami memiliki hubungan antara karyawan-pelanggan, maka hari ini adalah pertama kalinya kami benar-benar saling berbicara. Tapi tidak peduli bagaimana aku memikirkannya, itu bukanlah sesuatu yang pantas aku dapatkan darinya.  Sangat jelas bahwa aku akan merasa curiga, karena mungkin saja dia memiliki motif tersembunyi.  Dan ketika aku menanyakan itu padanya, onee-san menjadi memerah dan mulai menggerakkan mulutnya dengan gugup.


"Sebenarnya... onee-san selalu tertarik pada Eita-kun."


"Apa?"


Tertarik?


"Menurutku kamu luar biasa saat aku melihat dirimu yang selalu berusaha keras ... juga bahwa kamu imut. Jadi kupikir jika aku bisa tinggal bersama anak laki-laki sepertimu, maka aku akan merasa bahagia, dan ketika aku menyadarinya, kamu telah menarik perhatianku..."


"Itu..."


Jangan bilang bahwa itu adalah… pengakuan!?  Dari Onee-san yang cantik ini!?


"Jadi…"


Bibir Onee-san sedikit bergetar, dan matanya yang menatapku, langsung menangkapku dan tidak mau melepaskannya. Ini jelas situasi yang aneh, dan tanpa pikir panjang, aku menjadi gugup.


"Tolong jadilah "pengurus rumah" penuh waktuku!"


Kata-kata yang tak terduga melayang ke arahku.


"Aku?  Menjadi "pengurus rumah" penuh waktu?"


Kata-kata itu berada jauh di atas dari apa yang kuharapkan. Dan tanpa sadar, aku berhenti berpikir.


"Itu ... bukan "tolong berkencanlah denganku"?"


"Berkencan denganmu!?  Aku hanya berpikir untuk menjagamu…."


Menjagaku?


"Seluruh keberadaanmu terlalu berharga, aku sangat menyukaimu ... aku merasa bahagia hanya karena kamu baik-baik saja, bagaimana harus mengatakannya? Jika kamu bahagia, maka onee-san juga bahagia, menjagamu akan menjadi alasan dari keberadaanku ... Ah, moo!  Ya Tuhan ... terima kasih banyak karena telah membiarkanku mengenalmu!"


Apakah dia begitu tersentuhnya?  Dia bahkan sampai menoleh ke langit sambil menangis.


"Seperti yang kamu lihat, onee-san punya banyak uang, jadi kamu pasti akan baik-baik saja!  Tapi ... Aku buruk dengan pekerjaan rumah ... itu sebabnya, sebagai imbalan untuk menjagamu, aku akan senang jika kamu mau membantuku dalam pekerjaan rumah ... Sesuatu seperti, berbagi peran?"


Ini ... apakah onee-san ini waras?


"Mari kita berjuang bersama mulai dari sekarang... ehehehe."


Rupanya, apa yang dikatakan oleh onee-san itu fakta, dia bahkan mengatakannya dengan riang... Untuk saat ini, mari kita kesampingkan dia dan atur situasinya.  Sepertinya onee-san merasakan semacam kasih sayang terhadapku, jadi itulah alasan mengapa dia tidak bisa meninggalkanku ketika aku sedang berada dalam masalah dan memutuskan untuk menjagaku. Dan sebagai balasannya, dia ingin aku untuk membantunya dalam pekerjaan rumahnya.  Artinya, dia ... dia serius ingin aku untuk menjadi "pengurus rumah" penuh waktu dengan imbalan dimana biaya kehidupan sehari-hariku akan terjamin ... Tidak, tidak, yah meskipun memang benar bahwa banyak yang bilang bahwa aku mirip seperti ibu rumah tangga, tapi...


"Ini ... Aku menolaknya."


"Kenapa...?"


Segera setelah aku menolaknya, onee-san memasang ekspresi putus asa, dia menatapku seolah-olah dunia akan berakhir.


"K-Kenapa?"


Pertanyaan yang dia ucapkan kepadaku sangat menggangguku seolah-olah itu adalah sesuatu yang tidak terduga.


"Ini ... Aku sangat senang dengan niatmu itu, tetapi menjadi "pengurus rumah" penuh waktu akan sedikit ... Selain itu, aku hanya berpikir untuk menginap pada malam ini saja, jadi aku tidak bisa memberimu lebih banyak masalah lagi."


"T-Tapi!  Kamu tidak perlu bekerja selama sisa hidupmu!  Eita-kun, lakukan saja pekerjaan rumah dan kemudian kamu dapat melakukan apapun yang kamu inginkan! Jika kamu membutuhkan uang, aku akan memberikan apa pun yang kamu butuhkan!  Kamu hanya perlu untuk berada di sini saja?"


Onee-san terus membujukku dengan putus asa sambil menekankan tawaran menariknya.  Memang benar bahwa kondisinya sangat menguntungkanku, tetapi ...


"Pertama, aku tidak tertarik untuk menjadi pengurus rumah penuh waktu."


"Eh…?"


Dia mengeluarkan suatu itu karena itu adalah sesuatu yang melampaui apa yang dia bayangkan.


"Apakah kamu serius?  Memang bukan aku yang mengatakannya tapi, apa memang sungguh ada seorang pria di dunia ini yang menolak untuk dijaga seumur hidup oleh onee-chan yang kaya dan imut ini?"


Kaulah satu-satunya orang yang mengatakan itu...!!


"Aku ingin lulus secara normal, mendapatkan pekerjaan yang normal ... dan suatu hari nanti, aku ingin menghidupi keluargaku dengan normal.  Orang tuaku berpisah dan aku tidak punya ibu.  Dan ayahku… seperti itu… aku tidak memiliki sesuatu yang mendekati lingkungan keluarga yang normal… jadi aku ingin memilikinya, dan menciptakannya sendiri."


Tanpa sadar, aku malah mengatakan mimpi sepeleku. Ini agak memalukan, apalagi aku mengatakannya di depan onee-san yang baru saja kutemui. Serius, apa yang baru saja kukatakan?


"Tapi, yah... Aku akan memilikinya......!?"


Aku mencoba menipunya dengan senyuman...


"UU UU…."


Tapi... dia mulai menangis sambil menatapku.


"Sungguh anak yang baik!!  Bagaimana bisa kamu menjadi anak yang baik meskipun kamu tumbuh dalam keluarga yang rumit seperti itu!?  Tunggu!?  Apa kamu benar-benar malaikat!?  Eita-kun, apakah kamu sungguh malaikat!!!??"


"Tidak... Aku bukan malaikat."


Onee-san menangis tersedu-sedu sambil mendongak dengan saputangan di tangannya, dan akhirnya aku menjawabnya dengan tenang... bagaimana harus mengatakannya, ada saat-saat dimana seseorang akan merasa sangat tenang ketika ada orang lain yabg menangis... Dan saat ini, aku sedang merasa seperti itu.


"Tapi Eita-kun… bukankah kamu baru saja kehilangan tempat tinggalmu?  Ayahmu menghilang dan kamu tidak punya uang untuk hidup, bukan?  Apa yang akan kamu rencanakan mulai sekarang?"


"Ya, itu benar."


Seperti yang dia katakan, bahkan jika aku berhasil melewati hari ini, aku tetao tidak dapat melihat masa depanku keesokan harinya, dan sejujurnya aku sangat bersyukur karena ada seseorang yang menawarkan tempat tinggal kepadaku.


"Kau tahu Eita-kun, tidak apa-apa untuk meminta bantuan ketika kamu sedang berada dalam kesulitan."


Ketika aku sedang ragu, onee-san mengatakan hal itu padaku dengan suara lembut untuk menasehatiku.


"Eita-kun, kamu tidak harus berusaha keras sendirian, aku ... aku telah memperhatikanmu selama setahun penuh! Aku telah melihat bagaimana kamu bekerja lembur disaat yang sama ketika kamu juga harus pergi ke sekolah setiap hari. Karena kamu jatuh ke dalam situasi seperti itu hari ini, jadi biarkan aku membantumu, oke?"


Setelah mengatakan itu, dia memelukku dengan lembut.


"Onee-san..."


Kata-katanya cukup menyentuh hatiku. Sebenarnya, aku tidak menganggap bahwa aku telah berusaha, aku juga tidak berpikir bahwa aku telah melakukannya dengan sekuat tenaga.  Aku hanya harus melakukan segala macam hal untuk bisa hidup mandiri, bukan karena aku berpikir bahwa semua hal yang terjadi padaku sampai saat ini sangat malang atau berat. Tetapi, ada pihak ketiga yang  memperhatikanku ... Hanya karena itu, aku langsung merasa bahwa aku telah diselamatkan, meski hanya sedikit.


"Jadi, bagaimana menurutmu?"


Dia menanyakan itu ketika aku sedang berpikir tentang bagaimana aku harus menanggapi kebaikannya...


"Onee-san?"


Meskipun aku memanggilnya, tapi dia tidak menjawab. Kupikir itu aneh ketika dia tiba-tiba menarik tubuhnya menjauh dariku.


"Onee-san!?"


Dia pingsan lagi.  Dia memiliki mata putih dengan ekspresi bahagia.


"Onee-san!  Apa kau baik-baik saja!?"


Aku buru-buru membaringkannya kembali ke sofa.  Berapa kali hal ini terjadi hanya dalam satu hari!?


"Nn..."


Setelah melakukan itu Onee-san tersadar kembali.



"Aku mengerti sekarang..."


"Apa yang kamu mengerti?"


"Sepertinya aku pingsan karena kamu menyentuhku."


"Aku...?"


Dia mengakuinya secara langsung seolah-olah itu bukan apa-apa.


"Aku sangat mencintaimu hingga dengan sentuhanmu saja, jantungku langsung berdetak dengan kencang ... dan kemudian, aku kehilangan kesadaran?  Aku harus hati-hati ke depannya... ehehe..."


Kau mengatakan itu kepadaku seolah-olah itu bukanlah masalah besar!  Maksudku, apakah alasan mengapa dia pingsan di toko adalah karena aku menyentuhnya ketika memberinya uang kembalian?  Meskipun jari-jariku sebenarnya hampir tidak menyentuhnya... tapu, apakah hal seperti itu cukup untuk membuatnya pingsan!?


"Eita-kun, apakah kamu mengatakan sesuatu sebelum aku pingsan?"


"Ah, ya ... Sepertinya begitu."


Karena dia tampak tidak keberatan, jadi aku melanjutkannya.


"Jadi, bagaimana jika..."


"Hmm?"


Dia memiringkan kepalanya dengan tanda tanya di atas kepalanya.


"Kupikir aku ingin berada dalam perawatanmu sampai aku bisa menemukan cara untuk menjalani kehidupan sehari-hariku sendiri. Aku tidak ingin menjadi "pengurus rumah penuh waktu" tetapi aku bisa mengurus masalah kebersihan seperti tadi, jadi bagaimana menurutmu?"


Aku tidak bisa benar-benar menerima permintaan Onee-san, tapi jika aku ingin berada dalam perawatannya, maka aku ingin melakukan apa pun yang kubisa untuk membantunya. Meskipun paling banyak yang bisa kulakukan hanyalah persoapan pekerjaan rumah, dan jika itu dapat membantunya, maka aku akan melakukan yang terbaik!


"Ehh... Apa kamu akan baik-baik saja?"


Saat dia melakukan itu, air matanya mulai mengalir di pipinya.


"Lebih dari baik-baik saja! Setidaknya,  biarkan aku melakukan itu."


"Terima kasih!  Aku akan menjagamu dengan seluruh kemampuanku!"


Jadi, suatu hari di bulan Mei saat tahun kedua SMA-ku, aku berakhir ditolomh oleh onee-san yang cantik.


***


[Buku Harian Onee-san]


Rasanya seperti mimpi… Aku tidak pernah menyangka bahwa aku akan tinggal bersama dengan Eita-kun!  Kasihan sekali, dia telah dipecat dari tokonya, dan aku juga khawatir tentang ayahnya, tetapi jika dia tidak pergi ke sana, maka aku tidak akan dapat melihat Eita-kun setiap hari.  Aku sangat senang karenanya!  Untung saja aku membeli apartemen yang memiliki banyak kamar untuk jaga-jaga jika hal seperti ini terjadi.  Tapi, aku sangat senang sampai jantungku berdetak terlalu cepat, yang membuatku menjadi sangat bersemangat dan aku juga pingsan 3 kali di depan Eita-kun ... bukankah aku terlaku berlebihan karena ini adalah hari pertama kami berbicara?


Apa yang harus kulakukan? Kupikir dia akan menganggapku sebagai onee-san yang aneh.  Baiklah, mulai besok aku akan membuatnya melihat bahwa aku adalah onee-san dewasa yang bisa dia andalkan! Aku akan berhati-hati dengan tingkah lakuku dan kata-kata yang akan kuucapkan ... karena itu akan membantuku ... Ya, baiklah, kurasa aku akan bisa melakukannya!  Mulai besok, aku akan menjadi onee-san yang terpercaya!


Dan suatu hari nanti, aku akan menjadikan Eita-kun sebagai "pengurus rumah penuh waktu" ehehe... Kuharap mulai besok, dan untuk waktu yang lama, aku bisa tetap bersama dengan Eita-kun.