Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Istriku Yang Kembali Muda Ada Di Kelasku [Bonus]

I Have A Rejuvenated Ex-wife In My Class Bahasa Indonesia




Bonus: Mengidam Es Krim


[POV Kouhei]


Aku mendengar suara langkah kaki Mei.

[TL: Mei di sini maksudnya adalah bulan, bukan nama orang.]


Pada saat sepulang sekolah, aku pergi ke rumah Yuzuhana dan bermain game.


"Yahuu!  Menang berturut-turut!"


Karakter yang kukendalikan terlempar keluar dari lingkaran, dan Yuzuhana melakukan gestur kemenangan dan terlihat sangat bahagia.  Dia tampaknya dalam suasana hati yang baik hari ini, dan rekor pertarungan miliknya sedikit lebih baik daripada milikku.


Sampai hari ketika dia memarahiku, aku masih sangat mendominasi ...... karena frustrasi setelah kalah dariku, dia mungkin telah diam-diam melakukan pelatihan khusus setiap hari.  Sungguh anak yang benci kekalahan.


Sangat menyenangkan rasanya untuk bersaing dengan kekuatan, tetapi harga diriku tidak memungkinkanku untuk kalah lagi.


Aku mencengkeram controller dengan erat, berusaha sekuat tenaga untuk tidak kehilangan game ketiga berturut-turut ketika Yuzuhana bangkit dari sofa.


"Mau ke toilet?"


"Ugh.  Aku lapar, jadi aku mau istirahat.  Kamu lapar juga, kan?"


"Aku masih kenyang, mari kita lakukan dua game lagi."


Rekorku hari ini adalah 6 menang 7 kalah.  Jika aku bisa menang 2 kali berturut-turut, aku bisa beristirahat dalam suasana hati yang baik.


"Tidak mau. Aku mau istirahat."


“T-Tunggu!  Sekali lagi!  Setidaknya setelah aku menang!”


"Nanti saja."


“Jangan nanti-nanti!  ......Ah begitu, apa kau takut?”


“Siapa juga yang takut.  Lagi pula, aku sudah mengalahkanmu.  Ah~ aku akhirnya bisa istirahat dengan nyaman~”


Sambil tersenyum seolah baru saja meraih kemenangan, dia pergi menuju lemari es.  Membuka lemari es, dia menelusuri bagian dalamnya, lalu kembali dengan tangan kosong.


"Hei, seberapa berapa besar kamu menyukai es krim?"


"Kenapa tiba-tiba menanyakan itu?"


"Sudah, jawab saja."


"'Berapa, yah' ... kupikir sedang-sedang saja ...... aku kalah darimu jika harus dibandingkan."


Yuzuhana tercengang.


"Apa maksudmu?"


“Begini, saat liburan musim panas tahun ketiga kuliah, Yuzuhana bilang kalau kau ingin memerah susu sehingga kau mengajakku ke peternakan, bukan?  Walaupun sebenarnya ada sebuah peternakan yang dekat, tapi kau sengaja mendatangi yang jauh."


“Ah ~ sungguh nostalgia.  Kouhei tertawa histeris sambil memerah susunya waktu itu."


"J-Jangan mengatakannya seolah aku orang yang mesum!  Aku cuma senang karena susunya keluar banyak!  Apalagi kau tidak bisa mengeluarkan susu setetes pun."


"Apa?!  Kamu ingin mengejekku saat membicarakan tentang peternakan, huh?!"


Aku menggelengkan kepalaku karena bukan itu maksudku.


"Yah, aku tidak benar-benar ingin memerah susu, aku hanya ingin makan es krim di peternakan."


“A-Alasan macam apa itu?!”


"Begitu aku tiba di peternakan, aku langsung bergegas ke toko es krim dan tidak fokus pada pemerahannya."


“B-Bukankah itu karena cuacanya sangat panas……”


“Meskipun saat itu musim panas, tapi cuacanya sudah sejuk.  Ditambah lagi, jika aku mengucapkan kata kunci "Watch The Show" kepada penjual es krimnya, aku akan mendapatkan 1 es krim gratis.”


Jika kau tidak menonton acaranya, kau tidak akan dapat mengucapkan kata kunci tersebut.  Dia juga mungkin berpikir bahwa akan sangat berlebihan jika ia membuatku mengemudi sejauh 200 km hanya karena ingin makan es krim, jadi itu sebabnya dia menggunakan alasan ingin memerah susu.


Tanpa bisa mengelak, Yuzuhana membuat ekspresi minta maaf.


“Y-Yah, itu karena ..... sulit bagiku untuk mengatakan 'Aku ingin makan lebih banyak es krim, jadi bawa aku ke sana' dan memaksamu untuk mengemudi jarak jauh untuk itu."


"Aku tidak marah. Lagi pula, itu cukup menyenangkan di sana.  Meskipun kupikir kau terlalu berlebihan.  Kau bahkan menghabiskan 10 ribu yen hanya untuk membeli es krim, yang pada akhirnya kau tidak memasukkan semuanya ke dalam freezer.  Sebagai hasilnya, aku harus buru-buru menghabiskannya."


"Maaf karena menjadi anak nakal yang membeli terlalu banyak karena terlalu bersemangat!  Tapi tunggu, bukankah saat kita mampir di pemandian air panas dalam perjalanan pulang kamu juga membeli balon dalam jumlah besar?!"


“Itu karena kau terlihat sangat lahap saat makan, jadi kupikir itu akan membuatmu senang juga!”


“Waktu itu aku menghabiskan 10 ribu yen lainnya untuk membelikanmu es krim juga, bukan?!  Jadi jangan marah!"


“Siapa yang marah?!  Lagi pula es krimnya mantap!”


"Jika kamu tidak marah, yah jangan mengungkit masa lalu, dong?!"


"Terus kenapa kau tiba-tiba membahas es krim tadi?!"


"Itu karena aku ingin membuatmu tertarik dengan es krim!"


"Untuk apa?!"


"Karena aku ingin makan es krim, jadi aku berpikir untuk membelinya!"


"Yaudah!  Tinggal beli saja apa susahnya?!"


"Aku cuma punya satu.  Jika aku makan sendirian, apakah kamu tidak ingin memakannya juga?"


“Memang benar itu akan membuatku ngiler …. tapi, bukankah es krim itu sulit untuk dibagi dua?”


"Ini hanami daifuku."

[TL: Es krim mochi.]


“Hanami daifuku tuh yang isinya dua, kan?  Bagi sarang satu saja."


“Seharusnya begitu.  Tapi sepertinya pada titik tertentu, aku sudah memakannya, jadi hanya sisa satu."


“......Ah~”


“......Ada apa dengan wajahmu itu?”


"Tidak ada apa-apa."


"Tidak mungkin 'tidak ada apa-apa'.  Aku tidak akan marah, jadi tolong jawab aku dengan jujur."


"Tidak.  Itu malah terdengar seperti pertanda kalau kau akan marah."


"Bukankah aku sudah bilang kalau aku tidak akan marah?!"


"Lah, itu marah!"


“Kamu terciduk dan tidak mau mengakui kesalahanmu, kan?!  Jujur saja, kamu yang mencurinya, kan?!”


"Lihat?  Kau marah!"


“Itu karena kamu melakukan sesuatu yang membuatku marah!  Kenapa kamu memakannya sendiri?!"


"Itu karena kau yang menyuruhku untuk makan apa saja semauku!"


"Kapan?!"


"Tiga hari yang lalu!  Ketika kau menyuruhku untuk mandi dan istirahat atau semacamnya!  Padahal aku mau pulang untuk makan malam, tapi kau malah menyuruhku untuk makan apa saja yang kumau di lemari es!"


"Itukah sebabnya kamu memakan es krimku?!  Disisain setengah lagi!  Kupikir aku yang memakannya!"


“Kalau begitu, kau makan saja sisanya sendiri!  Dan kita impas!"


"Bukankah itu malah terlihat seperti aku melakukan sesuatu yang jahat?!  Apalagi kita sudah janji kalau kamu berbelanja, aku yang akan memasak nasi!  Kita akan bermain game sampai larut malam, iya kan?!"


“Kalau begitu … ayo kita makan di luar!”


"Apa?!  Apa kamu tidak mau makan nasi yang kumasak?!"


“Aku mau makan nasi yang kau masak!  Apalagi Sandwich yang kau buatkan untukku saat di kebun binatang benar-benar enak!”


"Terus, kenapa kamu bilang ingin makan di luar?!"


"Maksudku makan es krim.  Ada es krim yang enak di jalan perbelanjaan."


“Es krim cone, yah ...... ah, benar.  Kupikir aku tidak akan bisa memakannya lagi karena tokonya sudah pindah."


Ngomong-ngomong, toko itu akan pindah sekitar setengah tahun kemudian.  Itu adalah toko yang bagus sehingga aku selalu ke sana dua minggu sekali, jadi aku masih ingat betapa kecewanya aku saat itu.


“Aku mau … tapi bagaimana dengan gamenya?”


“Gamenya bisa ditunda untuk nanti.   Mengobrol dengan Yuzuhana membuatku jadi ingin makan es krim.  Yah, untuk saat ini, silakan nikmati sisa-sisa kemenanganmu."


"Aku tidak hanya akan menikmati kemenanganku kali ini, tapi aku akan mendominasinya hingga Kouhei tidak bisa diselamatkan lagi~"


Dan kemudian, setelah kami janjian untuk rematch, kami mematikan daya konsol game dan menuju ke jalan perbelanjaan.