Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Si Cupu Rupanya Suhu [Vol 1 Chapter 3.7]

The Asocial Guy Who Gets Pushed Around Is Actually The Strongest Bahasa Indonesia




Chapter 3.7: Jatuh Cinta Dengan Pria Asosial


Ketika Shizuka dan Akira sedang berjalan pulang berdua.  Den sedang dalam perjalanan ke game center di depan stasiun dengan Kyu dan Non.


Kyu dan Non berjalan di belakang Den yang berjalan sendirian di depan mereka.


"Aku penasaran apakah Akira akan mengantar Ketua Kelas dengan benar."


Ketika Kyu mengatakan itu, Non menanggapi,


"Yah, Akira memang tidak peka, tapi dia juga tidak dingin kepada para gadis."


"Benar."


Den, yang mendengar suara tawa Kyu dan Non, tiba-tiba berhenti saat ia melihat ke dalam gang sempit.


"Huh?  Ada apa?"


Kyu mendekati Den dan bertanya padanya.


Lalu, Den menjawab dengan suara rendah.


"Lihat, di sana ada anak Anakuma."


Wajah Kyu dan Non menegang setelah mendengar kata-kata Den.


Di belakang gang gelap di mana Den berpaling, seorang Yankee berseragam SMA sedang mengancam seorang anak laki-laki yang terlihat seperti murid SMP.


"Kau bawa uang, kan?  Keluarkan semuanya!"


Suara teriakan rendah menggelegar di dalam gang.


"Mereka adalah orang-orang bodoh yang memeras orang lain di dalam gang-gang yang mudah terlihat di jam-jam ramai seperti ini."  kata Kyu yang mendapat persetujuan dari Non.


"Yah, orang-orang yang sudah tahu mereka tidak akan masuk ke dalam gang."  Den setuju dengan kata-kata mereka.


"Ini tidak ada hubungannya dengan kita."  gumam Den.


Meskipun Den jauh lebih bijaksana dibanding para Yankee di SMA Anakuma, tapi ia tidak cukup baik untuk membantu murid SMP yang tidak dikenalnya.


Den berpura-pura tidak melihat TKP pemerasan itu dan mencoba untuk lanjut berjalan.


Tapi pada saat itu, seorang murid SMP yang melarikan diri dari Yankee SMA Anakuma meminta bantuan Den.


"Ah!  Bang, tolong aku, Bang!"


"Huh...?!"


Den berteriak kebingungan saat dia menggantung pada seragamnya dengan ekspresi hampir menangis.


Melihat orang yang dipalaknya kabur, Yankee dari SMA Anakuma itu mendatangi mereka.


"Oi, Temae!  Beraninya si Trio Idiot ini mengganggu kita!"


"Cih, merepotkan..."


Mereka tidak ingin berkelahi, tapi mereka juga tidak cukup berani untuk langsung kabur setelah melihat lawan mereka sangat bersemangat untuk berkelahi.


"Haruskah kita melakukannya?"  Kyu meregangkan tubuhnya.


"Di sini cukup panas, bukan?"  Den memukul-mukul tangannya.


"Gaskeun, lah."


Pada saat Non mengatakan itu, trio tersebut berlari menuju para Yankee SMA Anakuma.


Mereka saling jual beli pukulan.  Biasanya, begitulah cara mereka bertarung.  Dengan kata lain, jika tidak ada orang yang memulai, maka tidak akan ada pertarungan yang terjadi.


Tapi, itu mustahil karena ada SMA Anakuma di daerah situ.

[TL: Intinya sih, biasanya mereka nunggu diserang dulu, tapi karena mereka ada di base musuh, jadi mau gak mau mereka harus nyerang duluan sebelum dikeroyok.]


Kyu dan Non menendang salah seorang Yankee bersama-sama.  Sedangkan Den memukul yang lainnya dengan tinjunya.


Yankee dari SMA Anakuma yang begitu mudah mereka kalahkan, terjatuh ke tanah.


"Ah, terima kasih banyak, Bang!"


Ketika murid SMP itu melihat keberanian Den dkk, mereka pun mengucapkan terima kasih dengan suara keras.


Mata mereka bersinar, mungkin karena terkesan.


"Kau tahu, kalian sudah aman sekarang.  Jadi pulang sana."


Dia mengusir mereka dengan lambaian tangan.


Kemudian, murid SMP itu membungkuk dengan sopan dan berlari menuju stasiun.


Jika mereka telah berbaur dalam kerumunan itu, mereka tidak perlu khawatir tentang dikejar dan ditangkap oleh mereka lagi.


"Kalau begitu, kita harus pergi juga..."


Den mulai berjalan perlahan, diikuti oleh Kyu dan Non.


***


Salah satu Yankee dari SMA Anakuma berdiri terhuyung-huyung di belakang gang di mana Den barusan menghilang.  Satu lainnya berdiri di dekatnya.


"Sial ... Trio Idiot...!!" 


"Aku akan membuat mereka menyesali perbuatan mereka...!!"


Yankee dari SMA Yoridori tidak disukai oleh Yankee dari sekolah lain.  Alasannya sederhana, karena para Yankee di SMA tersebut terpelajar.  Dan itu juga karena tingkat pendidikan di sana yang tinggi.


Yankee di sekolah mereka bukanlah Yankee.   Begitulah pemikiran para Yankee di luaran sana.


Terutama bagi para Yankee di SMA Anakuma, yang memiliki kebanggaan tinggi sebagai Yankee, yang mereka pikir mustahil untuk kalah dari Den atau bahkan Yankee lain dari SMA Yoridori.


Karena mereka tidak memiliki kesempatan untuk menang dalam hal pendidikan, jadi mereka tidak mau kalah dalam hal kekuatan.  Jika tidak, mereka tidak akan bisa mempertahankan kebanggaan mereka sebagai Yankee di SMA Anakuma.


Selain itu, ketika mereka hendak meninggalkan gang dengan rasa sakit setelah dihajar oleh Trio Idiot, bayangan besar menghadang di depan mereka.


"Apa yang terjadi pada kalian?  Siapa yang melakukannya?"


"Ku......Ku......Kuromatsu-san..."


Orang yang muncul di depan mereka adalah seorang pria besar mengenakan seragam SMA Anakuma.


Pria dengan tinggi lebih dari 180 cm itu menutupi wajahnya dengan sapu tangan merah bermotif.


"Kalian bilang, Triot Idiot lah yang melakukannya, huh?  Aku tidak berpikir bahwa kalian akan kalah pada para cupu itu!"


Mereka tidak bisa berdiri dengan benar karena gemetar dan berlutut di tempat.  Napas mereka juga ikut sesak karena gugup.


Jika kekalahan mereka tersebar, itu sudah cukup untuk membuat mereka dibenci oleh seluruh Yankee yang ada, tapi kebencian dari Kuromatsu Genji, pemimpin kelas 2 SMA Anakuma, terlalu besar untuk mereka tanggung.


Alasannya adalah ... karena Kuromatsu pernah gagal dalam ujian masuk SMA Yoridori.


Begitulah tumornya, di mana kebenarannya masih belum diketahui, dan tidak ada satu pun orang yang mau mencoba untuk mengkonfirmasi rumor tersebut di SMA Anakuma.  Karena orang yang ingin memastikannya, akan langsung terkirim ke rumah sakit dan tidak pernah kembali lagi ke sekolah.


Siapa yang tidak disukainya, akan dihajar.  Siapa yang mau menentangnya, akan mati.  Jadi, tidak ada satu pun orang yang bisa menandingi Kuromatsu, yang tidak memiliki belas kasih terhadap rekan dan bawahannya.


Hanya dengan menyinggungnya, seseorang bisa saja dikirim ke dunia lain...

[TL: Intronya dibuat wah tapi ujung2nya malah kena gebuk Usui :D]


***


"Aku akan membalaskan dendam kalian.  Jadi, tidurlah dengan tenang."


Dua orang yang telah dihajar hingga tidak mampu bernapas, terkapar di tanah.


Dalam penglihatan kabur, mereka bisa melihat bahwa Kuromatsu sedang tersenyum ganas.


Mereka bergabung dengan SMA yang sama dengannya dan memujinya sebagai pemimpin mereka.


Tapi, mereka selalu memikirkannya.


Dia bukanlah manusia, setan atau pun iblis ... melainkan, makhluk tanpa hati...


"Hei, kalian masih bangun?  Aku sudah menyuruh kalian tidur, bukan?"


Suaranya dingin tanpa sedikitpun kelembutan.


Mereka pun diinjak-injak lagi dengan keras hingga pingsan.



Chapter 3 Completed