Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Si Cupu Rupanya Suhu [Vol 1 Chapter 1.6]

The Asocial Guy Who Gets Pushed Around Is Actually The Strongest Bahasa Indonesia




Chapter 1.6: Apa Yang Terjadi Pada Pria Asosial Itu?


"Imutnya, aku tidak menyangka kalau aku akan bisa bertemu dengan JK yang imut secara tidak sengaja, benar?  Kenapa kita tidak bermain-main dulu sebentar?"


"Tidak, tidak ... aku tidak mau."


Aku segera menolaknya dan mencoba mengejar Hiromi -- tapi dia mencengkram pergelangan tanganku.


"Hei, biarkan aku pergi!"


"Oh, bagus, bagus!  Aku suka ekspresimu itu!  Aku suka ekspresi polos milikmu itu!"


Dia menjijikkan dan menakutkan.


Aku ingin pergi sesegera mungkin dari sini, tetapi secara fisik aku tidak bisa melepaskan tangan pria itu yang memegangi pergelangan tanganku.


"Aku akan memperkenalkan padamu sesuatu yang menyenangkan yang belum pernah kau ketahui, kau tahu?"


Pria menjijikkan itu tersenyum dengan sangat menjijikkam. 


'Tidak...!  Lepaskan aku!'


Aku hampir berteriak ketika Hiromi datang melewati sudut pandanganku dengan suara yang keras.


Kaki panjang Hiromi langsung menghantam wajahnya.


Karena terkejut, dia pun melepaskan tanganku dan terjatuh ke tanah dengan berbaring telentang.


"Apakah kamu baik-baik saja, Shizuka?"


"Ya, aku baik-baik saja..."


Sebelum aku selesai mengatakannya, Hiromi ditendang oleh pria itu dari samping.


"Hiromi!"


Pria yang seharusnya sudah ditendang oleh Hiromi, telah bangkit lagi.


Di tengah kegelapan gang, Hiromi terjatuh ke tanah dan mengerang kesakitan, sambil memegangi perutnya dengan tangannya.


"Ya ampun!  Lihatlah apa yang Yankee lakukan ini padaku?!  Bisa-bisanya aku diperlakukan seperti itu oleh wanita sepertimu!"  pria itu berteriak.


Aku mencoba berlari ke arah Hiromi, yang sedang berbaring, tapi dia menarik tanganku dengan keras ke arah yang berlawanan yang membuatku tidak bisa menjangkaunya.


Aku berbicara dengan tajam kepada pria yang telah menangkapku untuk kedua kalinya.


"Menendang seorang gadis itu tindakan yang mengerikan!"


Kemarahan dan ketakutan secara perlahan mulai mendistorsi wajahku, tetapi aku tidak ingin menangis, itu sebabnya aku menggigit bibirku sendiri.


Aku merasa bahwa menangis akan membuatnya mengasihaniku, jadi aku akan menjadikannya sebagai senjata terakhirku.


"Wow, bagus!  Aku suka ekspresi marah dan penuh air matamu itu!  Bagus!  Kalau begitu, ayo kita jalan-jalan bersama kakakmu ini!"


Aku tidak percaya kalau orang ini adalah manusia.  Aku dibuat kacau dengan perasaan takutku sendiri, sehingga aku tidak bisa mengoperasikan otakku sama sekali.


'Aku tidak bisa terus seperti ini!  Aku tidak akan bisa membantu Hiromi jika terus seperti ini, dan aku juga tidak tahu apa yang akan dia lakukan padaku.  Aku harus melakukan sesuatu tentang hal ini.'


Ya, aku harus melakukan sesuatu.


"Seseorang tolong aku!" 


"Huh?  Bukankah itu ketua kelas?"


Astaga, apakah surga tidak memahami apa isi doaku?


Aku mendengar suara yang familiar.


"Huh ... bukankah itu Sadao Sakumaru?  Apa yang sedang kau lakukan pada ketua kelas kami?"


Mereka adalah trio idiot yang muncul atas doaku.  Dia memanggil pria itu dengan namanya.


"Oh, trio idiot, huh?  Sudah lama, yah.  Tapi jangan ganggu aku sekarang karena aku sedang sibuk." kata pria itu dengan nada remeh.


"Sibuk, huh..." Den-kun menatapku.


Kemudian, dia melihat ke arah Hiromi yang sedang terbaring di tanah sambil mengerang kesakitan.  


"....Kedengarannya menyenangkan." kata Den-kun kepada pria itu, tanpa intonasi.


Ketika pria itu mendengarnya, dia tersenyum santai.


"Apa?  Apakah kau ingin ikutan juga?"


"Tidak, tidak.  Kami tidak ingin dikeluarkan dari sekolah sepertimu ...... ah, bagaimana perasaanmu?  Bagaimana perasaanmu ketika dikeluarkan dari sekolah dalam waktu kurang dari tiga tahun?"


Kata-kata provokatif Den-kun membuat hidung pria itu terkesiap.


"Kalian adalah Yankee, tapi kalian sok suci ... kalian selalu saja seperti itu.  Ketika aku masih di sekolah, aku mencoba mengajak kalian untuk melakukan sesuatu yang menyenangkan bersama, tapi kalian tidak mau ikutan sama sekali..."


"Tentu saja. Kau hanya memainkan permainan bodoh yang hanya membuatmu putus sekolah layaknya pecundang."


"Apa?!"


"Maaf, maaf.  Kami adalah Yankee yang agak berakhlak.  Jika kau mengatakan bahwa kau melakukan kekerasan baik di sekolah maupun di luar, bukankah kau seharusnya pergi ke SMA Anakuma?"


Ketika dia mendengar kata-kata Den-kun, pria itu melepaskan tanganku.  Dia berjalan perlahan ke arah ketiganya, sambil bertepuk tangan.


"SMA Anakuma ... gudangnya para Yankee. Tempat di mana yang lemah berbicara lebih banyak tentang kekuatan daripada kemampuan akademis.  Apakah kau ingin mengatakan bahwa aku berada di level yang sama dengan para Yankee yang biadab itu?  Hei, itu menyakitiku, kawan..."


Trio idiot tidak tergerak sama sekali.  Mereka tetap tidak bergerak dan terus menatap pria yang mendekatinya itu.


Pria itu menertawai mereka dengan tangan terbuka.


"Itu benar.  Haruskah kita memainkan permainan khusus yang tidak bisa kita mainkan saat kita masih di sekolah?  Itu disebut tamparan di pergelangan tangan?"


"......Itu permainan yang sangat hambar, bukan?  Kyuu, Non?"


Ketika Den-kun memanggil mereka, Kyu-kun berkata, "Benar, cuma segitu saja." Non-kun juga berkata. "Aku sangat setuju denganmu." dan ketiganya mulai berlari ke arah pria itu sekaligus.


Tiga banding satu.  Trio idiot itu seharusnya menjadi pihak yang berada di atas angin.


Sebelum mereka menyadarinya, aku langsung berlari ke arah Hiromi, yang sedang berbaring.


"Hiromi!  Apa kamu baik-baik saja?"


"Perutku ... tangan kananku ... tangan kananku..."


Sepertinya tangan kanannya yang sudah terluka menjadi semakin parah.


Mungkin karena menahan rasa sakit yang makin menjadi itu, Hiromi mengeluarkan banyak berkeringat di dahinya.


"Maafkan aku ... Hiromi, maafkan aku..."


"Jangan khawatirkan aku ... kabur saja, Shizuka..."


"Apa?  Kamu ingin aku kabur...?"


"Ya, dia bukanlah orang yang bisa dihadapi oleh trio idiot."


Aku tidak tahu apa yang Hiromi katakan.  Tapi pada saat yang sama, aku mendengar beberapa erangan yang sepertinya milik seorang pria.


Butuh beberapa saat bagiku untuk menyadari apa yang dia maksud......


"Maaf membuatmu menunggu."


Aku mendengar suara menjijikkan tepat di belakangku.


"Shizuka ... lari..."


Aku terlalu takut untuk berbalik, jadi aku tidak mau berbalik.  Kakiku juga terlalu kecil sehingga aku tidak bisa berdiri.  Kupikir itu benar-benar mustahil bagiku untuk melarikan diri dari sini.


"Yah, hari ini sungguh hebat!  Aku bisa bertemu JK favoritku, dan aku tidak percaya bahwa aku bisa mengalahkan ketiganya!  Bukankah menurutmu hari ini adalah hari yang menyenangkan?"


Pria itu tertawa dan meminta persetujuanku. Tapi tidak mungkin aku bisa menyetujuinya. Tidak peduli apa pendapatmu tentang itu ... hari ini adalah hari terburukku.


"Shizuka....!"


Hiromi memanggil namaku.  Aku tahu kau menyuruhku untuk lari.  Tapi aku tidak bisa lari dari sini.  Aku tidak bisa meninggalkan trio idiot dan Hiromi lalu melarikan diri sendirian ... yah, lagi pula aku tidak bisa menggerakkan kakiku.


"Bagaimana kalau kita pergi sekarang?  Menuju dunia kesenangan dan keputusasaan...."


Kemudian, tangan pria itu mendekatiku.