Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Teman Masa Kecilku Yang Terimut Di Dunia [Chapter 70]

Forever And Always, My Childhood Friend Is The Cutest Girl In The World Bahasa Indonesia




Chapter 70: Mengumpulkan Data Part 4: Susu Kopi


Click. Suara dari kamera handphone membangunkanku. Didepan mataku ada handphone yang sudah sering kulihat. Wajah terkejut Rin juga ada pada padanganku.


"Ah maaf. Sepertinya aku membangunkamnmu."


"...Apa yang kau lakukan?"


Aku melihat kearah selimutnya, saat aku menanyakannya itu. Rin bergegas menghindari tatapannya dan mulai bertingkah resah.


"Aku rasa tanganku tergelincir dan aku mengambil fotomu saat tidur."


"Baiklah ya, bagaimana kalau tidak."


"Aku berpikir gambar kamu saat tidur akan membuat reaksi yang bagus."


"Itu melewati batas."


Dan sekarang aku sepenuhnya bangun. Saat aku bangkit aku sadar bahwa aku menggunakan pangkuan Rin sebagai bantal sebagai lawan dari lantai keras yang aku ingat tidur diatasnya. Sekarang aku menyesal telah bangun, tapi sudahlah.


"Itu seperti kamu sungguh menikmati dirimu sendiri tidur... aku hanya ingin mengambil gambar sebagai kenangan..."


Sebagai respon pada kata-kata pasrah Rin, aku merasakan diriku sendiri mulai panas, melebihi daripada saat aku didalam kamar mandi air panas selama satu jam.


"Y-yah, aku menagmbil beberapa gambarmu saat di cat cafe... Jadi jangan ragu untuk mengambil beberapa gambar bagusku."


Maksudku, kami telah mengenal sejak lama, tidak ada gunanya mencoba menjadi pemilih dan pelit di akhir permainan ini.


"Apa kamu yakin?"


"Ya, jangan ragu untuk mengambil gambar kapanpu kau mau."


"Itu mungkin bukan yang paling ideal... Jika aku bisa mengambil gambar apa saja yang kumau, aku yakin penyimpanan handphoneku akan pergi begitu saja."


"Kau sungguh ingin mengambil puluhan ribu gambar?"


Sebelum aku mengetahuinya, aku mengeluarkan senyum masam.


"Ini, Tohru-kun."


"Hmm... Hey, ini dingin!"


Aku merasakan sensasi membeku pada pippiku. Rin menekan botol legam dingin pada pipiku.


"Susu kopi?"


"Aku membeli beberapa saat kamu tertidur."


Rin tersenyum saat dia memegang miliknya yang sudah terbuka.


"Jadi kamu menungguku untuk bangun sebelum kau mulai meminum itu."


"Minum bersama pasti terasa lebih enak."


"Itu membuatku senang juga, tapi meminum itu saat dingin itu adalah yang terbai... Tunggu, ini dingin seperti baru."


Saat aku melihat botol yang ada di tanganku, Rin membusungkan dadanya dengan bangga.


"Tentu saja aku tahu ketika Tohru-kun akan bangun. Ak membelinya satu menit sebelum kamu bangun."


"Apa kau seorang esper?"


Aku merasa seperti ini pernah terjadi sebelumnya. Sepertinya Rin tahu tentang diriku baik dari dalam maupun dari luar, ketika itu datang pada perutku, itu cukup mudah untuk ditebak.


"Terimah kasih, Rin."


"Ya."


Aku memberikan rasa terimah kasihku saat aku membelainya. Dia mendengkur sebagai respon. Tak lama, kami membuka tab dan mulai minum. Aku dengan enggan bangkit, saat aku meletakkan tanganku pada pinggangku. Lalu aku meniru orang-orang saat minum seperti ini didalam iklan.


"Ah, itu mengenai hits spot!"


Kapan terakhir kali aku meminum susu kopi? Sirup manis digabungkan dengan kopi mengisiku dengan pahit manis yang memuaskan dahagaku. Pasti menyegarkan memiliki sesuatu seperti ini mengeluarkan banyak air di onsen.


"Berhenti bertingkah seperti itu, itu aneh."


"Ini adalah prosedur standar, ayolah, kau juga bergabung Rin."


"Tidak mungkin."


Rin menyesap sedikit kopi susu miliknya, saat dia berjalan pergi dengan kecepatannya sendiri.


"Kenapa kamu bersenang-senang minum kopi susu dengan tangan di pinggang?"


"Ada banyak sekali teori diluar sana. Ini hanya dalam literatur, tapi karena rasanya yang luar biasa, menaruh tanganmu pada pinggangmu akan membantu dari kehilanga keseimbangan."


"Oh, benarkah?"


Rin mengangguk, seolah dia melewati buku yang menarik.


"Kamu sungguh tahu banyak."


"Tidak sebanyak dirimu, Rin."


Yah, senang rasanya mendapat pujian. Dan itu dari orang yang paling kusukai.


"Bagaimana kalau kita pergi sekarang?"


Setelah kami menyelesaikan susu kopi, kami bermalas-malasan sebentar.


"Tentu, ayo. Mungkin juga berjalan-jalan di sekitar kota dan mencoba beberapa makan."


"Oh ya, itu kedengarannya bagus. Itu pasti akan menjadi penyelidikan yang bagus."


Aku mengambil tangan Rin saat kami meninggalkan onsen itu dibelakang kami.


***


Ceritanya tamat sampai di sini karena author memilih untuk membuat novel yang baru.