Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pria Yang Menolak Diasuh Oleh Kakak Yang Cantik [Vol 1 Chapter 5]

A Man Who Doesn't Want To Be Fed By A Beautiful Onee-san Bahasa Indonesia


Chapter 5: Onee-san Melarikan Diri


"Onee-san, aku ingin ke wastafel sebentar."


"Aku mengerti. Kalau begitu, aku akan menunggumu disini."


Kupikir sudah waktunya bagi kami untuk kembali ke apartemen, jadi kami meninggalkan taman. Ini masih pertengahan Mei dimana matahari terbenam lebih awal, dan langit sudah benar-benar gelap dan lampu taman sudah menerangi tempat ini.  Di salah satu bangku, terdapat pasangan yang menghabiskan waktu mereka dengan bersenang-senang.


"Sudah lama sejak terakhir kali aku pergi dengan seseorang dan menghabiskan waktu kami dengan tenang..."


Aku berkata begitu.  Semenjak aku memasuki SMA, selama tahun pertama, hari-hariku biasanya kuhabiskan untuk bekerja bahkan pada akhir pekan. Memang ada kalanya aku pergi keluar bersama teman-temanku, tetapi waktu dimana aku tidak memiliki pekerjaan hanya ada beberapa jam saja. Meskipun ada akhir pekan yang seharusnya dipakai untuk beristirahat, tetapi pada akhirnya aku menghabiskan sepanjang hari itu dengan melakukan pekerjaan rumah.  Hanya dalam satu hari, segala macam hal telah terjadi... tapi sudah lama sekali aku tidak beristirahat dan merasa puas seperti ini.  Kupikir itu pasti berkat onee-san.  Dia mengenalku dengan sangat baik sehingga sulit untuk mengatakan bahwa kami baru saling berbicara selama 2 hari. Mungkin itu karena dia selalu mendukungku, meskipun sebenarnya aku tidak suka menjadi spesialis pekerjaan rumah tangganya. Dan sepertinya itu bukan karena keinginan sederhananya, melainkan dia memang berniat untuk melakukannya sejak awal.  Membiarkanku untuk tinggal di apartemen seperti ini, dan secara mati-matian membeli apa pun yang kubutuhkan … Kupikir aku akan sangat mengkhawatirkan tentang masa depanku, tapi … aku benar-benar harus berterima kasih pada onee-san.


"Untungnya, dia orang yang baik..."


Ketika aku memikirkan hal itu, aku menoleh untuk melihat sekeliling, dan saat melakukan itu, pandanganku berhenti pada sebuah papan iklan.


"Betapa cantiknya model itu..."


Sepertinya itu adalah iklan tentang kosmetik terbaru, dan wanita muda yang mengiklankannya memasang pose tersenyum.  Aku, yang tidak banyak menonton TV karena selalu disibukkan dengan pekerjaan dan sekolah, merasa bahwa seolah-olah aku pernah melihat atau bertemu dengan aktris dan idol itu di suatu tempat ... seolah-olah itu adalah sesuatu yang nostalgia ... Itu menarik perhatianku dan aku mulai menyelidikinya di ponsel dan nama aktris itu pun muncul.


"Yoshio Satomi…"


Tidak heran aku merasa bahwa aku pernah melihatnya di suatu tempat, penyelidikanku yang lebih lanjut menemukan bahwa dia adalah seorang aktris yang popularitasnya sedang meroket akhir-akhir ini.  Dia tidak hanya berpartisipasi dalam drama, tapi dia juga sering tampil dalam variety show, dan tampaknya tahun lalu dia telah menjadi orang nomor satu dalam popularitas.  Aku tidak terlalu tertarik tentang selebritas, tapi setidaknya aku pernah melihatnya sesekali di TV.


"Eita-kun!!"


Aku berbalik pada suara yang familiar, dan ada seorang polisi wanita.  Dia datang berlari ke arahku dengan ekspresi khawatir, lalu meraih bahuku.


"Syukurlah … akhirnya aku menemukanmu."


"Akane-san, ada apa?"


Itu benar, aku kenal dengan orang ini, nama wanita ini adalah Ninomiya Akane, seorang polisi wanita setempat yang bertanggung jawab atas hal-hal yang berhubungan dengan remaja.  Aku bertemu Akane-san tahun lalu, saat aku baru memulai pekerjaan paruh waktuku.  Suatu hari ketika aku pulang dari tempat kerjaku, aku menyelamatkan seorang wanita yang sedang dilecehkan di taman, yah, meskipun aku bilang bahwa aku menyelamatkannya, tapi sebenarnya aku hanya berjalan biasa sambil berteriak dan mencoba menelepon polisi, dan orang yang melecehkannya tersebut terkejut dan melarikan diri darinya.  Saat itu, orang yang tiba di tempat itu adalah Akane-san.  Kemungkinan besar, mereka memilih untuk mengirimkan seorang wanita dan bukan seorang pria karena itu adalah kasus pelecehan.  Akane-san kebetulan bertanggung jawab atas kasus anak muda, dan informasi yang dia dapatkan adalah dari seorang murid SMA, jadi aku menemaninya mengumpulkan informasi.  Dan setelah itu, kami mulai membicarakan banyak hal.


"Apa ayahmu menghilang?"


Ah, begitu, yah. Akane-san pasti sudah mendengarnya.


"Aku mengetahui kabar bahwa ayahmu menghilang dari berita. Aku khawatir jadi aku langsung pergi untuk menemuimu di apartemenmu, tetapi pengurusnya berkata bahwa mereka telah mengusirmu tadi malam ... tidak peduli sebanyak apa aku mencarimu, aku tetap tidak dapat menemukanmu, padahal aku sudah mencarimu sejak tadi pagi."


"Maaf karena telah membuatmu khawatir."


"Tidak, tidak. Aku senang karena kamu baik-baik saja."


Dia mengatakan itu sambil mengelus dadanya, dan memberiku senyum ramah.  Selain baik, Akane sendiri juga orang yang lembut.  Itu bukan hanya karena dia telah peduli padaku, tapi terlepas dari penampilannya yang lembut, ia sudah bersusah payah mencari seorang anak laki-laki sepertiku dan mendengarkan apa saja yang kukatakan.


Dan bukan hanya itu, setelah dia mengetahui tentang alamat rumahku, dia langsung datang menemuiku secara berkala karena khawatir, dan kadang-kadang dia akan membuat makanan atau membawa beberapa makanan ringan, dan jika dia punya waktu, dia bahkan akan mendengarkan tentang kekhawatiranku.  Apakah dia melakukan semua ini hanya karena dia bertanggung jawab atas masalah remaja?  Aku senang saat memikirkannya … tapi karena keterusan, aku jadi mulai berpikir bahwa ada sesuatu yang aneh saat mengatakan hal-hal seperti “Setiap kali kamu merasa kesepian, kamu bisa datang ke apartemenku” atau “Itu bisa saja berbahaya karena kamu tinggal sendirian, bukan?  Jadi, bisakah aku menginap sesekali?"  Itu memberatkanku ketika dia tiba-tiba datang dengan barang-barang bawaannya hanya untuk menginap.  Dia pada dasarnya adalah orang yang luar biasa, dan aku sangat mempercayai Akane-san.


"Eita-kun, apa yang terjadi padamu tadi malam? Jangan bilang … apa kamu tidur di ruang terbuka…?


“Ah… tidak… itu…"


Dia mulai menatapku dengan ekspresi khasatir ... apa yang harus kulakukan?  Aku tidak tahu mengapa, tetapi kupikir itu ide yang buruk untuk mengatakan yang sebenarnya kepadanya.


"Eita-kun?"


Dan saat aku masih meragukan apa yang ingin kujawab padanya ... ketika aku berbalik, aku bisa melihat onee-san dengan mata yang terbuka lebar ... Kupikir sesuatu yang merepotkan akan terjadi.


"Kamu... apa yang kamu rencanakan pada Eita-kun?"


Apakah firasatku benar?  Suara Onee-san agak berbeda, dia berubah dari dirinya yang biasanya tenang menjadi sesuatu yang jelas tidak menggambarkan ketenangan apa pun.


"Onee-san, aku akan memperkenalkannya padamu, orang ini adalah Ninomiya Akane-san, dia adalah polisi yang telah merawatku sebelumnya, dia mengetahui kabar bahwa ayahku menghilang dan sepertinya dia datang mencariku karena khawatir padaku."


"Uhm... lalu?"


Tunggu, mengapa dia memeluk bahuku?


Tidak, kurasa itu bukan pelukan.  Dan ketika dia selesai mengatakan itu, Akane-san berdiri di antara aku dan onee-san seolah-olah dia berusaha melindungiku.


"Kamu siapa?"


Seolah-olah melindungiku dari seseorang yang mencurigakan, dia memperkuat aura seorang polisi miliknya ... apa yang harus kulakukan?  Aku harus segera memikirkan beberapa alasan...


"Aku onee-san-nya Eita-kun."


Dan onee-san mulai berbohong.  Akane-san jelas skeptis.


"Onee-san? Aneh ... Eita-kun adalah anak tunggal. Saat aku bertanya padanya, dia tidak mengatakan apa-apa tentang memiliki kakak perempuan ... selain itu, tidak peduli bagaimana aku melihatnya, kamu jelas mencurigakan karena kamu menutupi wajahmu dengan topi dan kacamata hitam!"


Sampai titik mana dia menyelidikiku!?  Tidak, mari kita kesampingkan itu untuk saat ini, aku tidak dapat menyangkal bahwa onee-san memang tampak mencurigakan, jika aku adalah pihak ketiga, aku pasti akan berpikir begitu juga, dan sebenarnya ada banyak orang yang melihatnya seperti itu.


"Kami kerabat jauh dan kami hampir tidak pernah bertemu satu sama lain, dan karena situasinya ini, jadi aku menemuinya seperti yang tidak pernah kulakukan sejak lama ... dan sejak kemarin, akulah yang merawatnya!"


"Kerabat jauh...?


Aku merasa tidak enak karena dia berbohong kepada Akane-san, tapi karena aku merasa akan sangat buruk untuk mengatakan yang sebenarnya padanya, jadi aku akhirnya berpikir untuk mengikuti kebohongan onee-san … tidak, aku sama sekali tidak berpikir bahwa Akane-san akan mempercayai kami.  Akane-san mulai mendekati onee-san dengan tatapan curiga.


"Bolehkah aku menanyakan siapa namamu?  Termasuk dokumen yang membuktikan identitasmu."


"Terus, apakah kamu benar-benar seorang polisi? Pertama, tunjukkan bukti bahwa kamu benar-benar seorang polisi."


Setelah dia mengatakan itu, Akane-san mengeluarkan lencana polisinya dan menunjukkannya padanya.


"Apakah dengan ini kamu akhirnya percaya padaku?"



"Apakah itu sungguhan?  Bukankah itu item cosplay?"


"Ini bukan cosplay!  Jika aku ingin melakukan cosplay, maka aku akan mendatangi event atau cafe dan bukannya berkeliaran mengelilingi kota, oke?!"


Nada serius Akane-san tiba-tiba keluar.  Sebenarnya, onee-san bukanlah tipe orang yang akan mengatakan itu, tapi selera Akane-san agak tidak terduga.  Yah, karena dia seorang polisi, dia pasti memiliki berbagai jenis selera.


"Pokoknya, ceritakan tentang pekerjaanmu."


"Apakah ini pertanyaan opsional? Aku menolak untuk menjawabnya."


"Jika kamu menolak untuk menjawabnya, maka aku akan membawamu karena kamu telah menghalangi tugasku."


Dan ketika dia mengatakan itu, dia melepasjan kacamata hitamnya dan berjalan ke arah Akane-san.  Dan dia tidak merasa gentar afas sikapnya itu.


"Mengapa kamu begitu memaksa?"


"Huh?"


"Biasanya, jika seorang polisi mendengar bahwa ada seorang kerabat yang merawat seorang remaja yang bermasalah, maka dia seharusnya merasa lega, bukan?  Aku mengerti bahwa kamu hanya ingin mengkonfirmasi apakah aku benar-benar kerabatnya atau bukan, tetapi untuk meragukan diriku ... tidakkah menurutmu itu terlalu tidak sopan?"


"Itu karena kamu melihatku sebagai seseorang yang mencurigakan, aku adalah polisi yang bertanggung jawab atas para remaja, dan aku hanya melakukan tugasku agar Eita-kun tidak terlibat dalam hal yang berbahaya, itu adalah tugasku sebagai seorang polisi!"


"Tugasmu, huh?"


Mungkinkah onee-san menyadari sesuatu?  Dia memiliki senyum yang tak terhentikan saat dia melihat Akane-san.


"Apakah kamu serius melakukannya sebagai seorang polisi?"


"Eh?"


Dan Akane-san tersentak.


"Kamu tidak terlihat seperti itu."


“A, a, a, a, apa maksudmu…!?"


"Jangan bilang kalau kamu... Eita-kun..."


"Tidak, bukan seperti itu!  Kamu benar-benar salah paham!"


Akane-san tidak membiarkan Onee-san menyelesaikan kalimatnya, dan melihat reaksinya, onee-san memasang ekspresi kemenangan dengan bangga.


"Ara, ara, sungguh polisi yang bermasalah, sampai-sampai harus membuat alasan agar dapat melakukan keinginan pribadinya selama bekerja, apalagi dengan anak di bawah umur, jika orang seperti itu adalah seorang polisi, maka dunia ini pasti akan berakhir."


"Hee…"


"Jangan bilang ... apa kamu sengaja bercosplay untuk merayu Eita-kun?"


"Aku tidak melakukan apa-apa!  Aku hanya kesulitan dalam memilih apa yang akan kukenakan! Jangan paksa aku mengatakannya!!"


Aku benar-benar tidak tahu apa yang sedang mereka bicarakan, tapi aku merasa bahwa mereka telah melupakanku, namun jelas bahwa dia sedang menyudutkan Akane-san.


"Jika kamu tidak ingin aku melaporkanmu ke polisi, maka jangan mengatakan apa-apa lagi."


Onee-san mengatakan itu dan mencoba menjauh dari tempat itu dan memintaku untuk melakukan hal yang sama.  Tapi, saat aku hendak mengikuti arahannya, aku merasa tidak enak pada Akane-san...


"T-Tunggu!"


Aku menoleh untuk melihatnya karena terkejut, ini pertama kalinya aku mendengar teriakannya, dan aku bisa melihat bahwa Akane-san sedang memborgol tangan onee-san.


"Aku tidak ingin melakukan ini, tapi ... jika kamu ingin memiliki Eita-kun untuk dirimu sendiri... bukan, bukan! Selama kamu tidak bisa mengungkapkan identitasmu, mala aku harus menahanmu di bawah dugaan percobaan penculikan anak di bawah umur."


Ditangkap?!  Ketika aku sedang terkejut, Akane mendekati Onee-san dengan borgol di tangannya.


"Hee..."


Onee-san tiba-tiba mengambil borgol itu darinya dan meletakkannya di pergelangan tangan Akane-san, dan setelah melakukan itu, dia menariknya ke kursi terdekat dan mengunci sisi lain borgolnya pada bangku tersebut.


"Heh!?"


"Heh!?"


Karena terlalu cepat, aku dan Akane berseru pada saat yang sama dan onee-san mengambil kesempatan itu untuk mencuri kunci borgolnya dari sakunya.


 'Hei!  Apa yang sedang kamu lakukan?!"


Dan di detik berikutnya, dia melemparkan kuncinya dengan sekuat tenaga.


"Haaaaa!!"


Kunci yang jatuh ke tanah itu memantul beberapa kali, dan berakhir dengan terjatuh ke dalam selokan.


"..."


"…"


"…"


Kami semua kehilangan kata-kata.


"Baiklah Eita-kun, ayo kita pergi ♪"


"Hee... Ah... oke."


Onee-san tersenyum lebar dan seperti yang dia katakan padaku, aku pun mengikutinya.


"Tunggu sebentar!  Apa yang telah kamu lakukan padaku?!"


Akane-san berteriak cukup keras hingga membuatku merinding, diikuti oleh suara borgol yang digerakkan saat dia mencoba untuk melepaskannya.  Tapi Onee-san bahkan tidak berbalik untuk menatapnya.


"Onee-san….  Ini bisa berakibat buruk nantinya."


"Hanya dia yang akan mengalami hal buruk, karena dia telah mengeluarkan borgolnya di depan warga sipil hanya karena dia terlihat agak berbeda.  Dan akhirnya, polisi lain pasti akan datang untuk membantunya. Jadi, mari kita tinggalkan dia disana."


Onee-san mengatakannya seolah-olah tidak terjadi apa-apa … kemudian, onee-san dan aku pergi meninggalkan Akane-san disana.  Aku merasa agak kasihan padanya, tapi mari kita hentikan di situ sehingga kami bisa menghindari hal-hal yang lebih merepotkan lagi nantinya.


Akane-san … maafkan aku.


[Buku Harian Onee-san]


Tapi tetap saja, apa-apaan cosplayer polisi itu?  Tidak peduli bagaimana aku melihatnya, tatapannya itu adalah tatapan seorang gadis yang sedang jatuh cinta pada Eita-kun.  Aku tidak percaya bahwa dia mendekatinya sambil menggunakan peran polisi.  Akhir-akhir ini aku mendengar bahwa wanita yang berusaha mendapatkan pria yang lebih muda sedang meningkat ... ugh, mengerikan!


Aku tidak tahu apa yang sedang dipikirkan oleh orang-orang itu, tapi jika orang itu adalah seorang polisi, maka dunia pasti akan berakhir.  Bagaimanapun juga, aku mengirimkan email ke kantor polisi terdekat dan memberi tahu mereka bahwa orang itu menggunakan peran polisinya untuk mendekati anak di bawah umur, kuharap hal itu bisa sedikit menekannya.


Tapi tetap saja … entah kenapa aku merasa bahwa aku pernah melihat wanita itu di suatu tempat sebelumnya ….  Apakah itu hanya imajinasiku saja?