Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Romcom Ala Wali Murid [Vol 2 Chapter 4.2]



Chapter 4: Adikku Yang Paling Imut Di Dunia (2)


Akhir pekan. Kami bertemu di pusat perbelanjaan terdekat.


Tempat pertemuannya adalah alun-alun dengan organ pipa besar. Memiliki pola putih dan biru yang indah, yang menyerupai sayap burung merak, tidak diragukan lagi bahwa itu menarik perhatian.


Aku tidak terlalu suka berbelanja, jadi aku hanya mengunjungi tempat ini ketika mau pergi ke bioskop. Namun, ada lebih dari 200 toko di sini, dan menurut beberapa laporan, ini adalah yang terbesar dari jenisnya di Prefektur Kanagawa. Ada banyak toko fashion, interior, dan perlengkapan rumah tangga. Selebihnya adalah bioskop dan restoran.


Saat aku mendekati tempat pertemuan, Mizuki dan Hiragi sudah tiba di sana.


"Mijuki!"


Saat dia melihat wajah Mizuki, dia auto melepas tanganku dan berlari. Dia langsung melompat ke dada Mizuki saat dia berlutut menyambutnya.


"Dooorr!"


"Halo, Soyoka. Gaunmu sangat imut."


"Aitou!"


Klub tenis tampaknya libur setiap hari Minggu, jadi mereka memutuskan untuk berkumpul hari ini yang bertepatan dengan itu.


Kami selalu bertemu di sekolah, tapi ini adalah pertama kalinya aku melihat Mizuki dan Hiragi di luar sejak insiden Akiyama.


Mizuki hanya mengenakan kaus putih, tapi dia terlihat sangat elegan.


"Soyoka-chan, apakah kamu ingat aku?"


Hiragi bertanya sambil berjongkok di samping Mizuki.


Hiragi mengenakan hot pants, kaus, dan topi di kepalanya, yang memberikan kesan ceria.


Itu adalah pakaian yang tomboy namun girly, tapi tidak terlalu agresif. Ngomong-ngomong, aku bertanya-tanya ke mana perginya perlindungan terhadap sengatan matahari yang dia sebutkan di sekolah. Karena dia sangat terbuka sekarang.


"Hi-chan."


"Benar! Kyaa! Aku senang sekali! Akhirnya kamu ingat namaku!"


Saat Soyoka mengacungkan jarinya dan memanggil namanya, Hiragi mengendurkan pipinya dengan lembut dan menepuk kepala Soyoka.


Kau telah benar-benar takluk pada Soyoka!


"Apakah Soka populer?"


Soyoka sangat senang dimanjakan oleh kakak laki-laki dan perempuan yang gemerlap.


Melihat ini, mereka saling memandang.


"Hm, kalau dilihat-lihat, bukankah kamu seperti anakku dan Mizuki, iya kan?"


"Haha, jika kau berkata begitu, nanti Kyota akan cemburu."


"Apa? Apakah kamu menyukaiku, Kuremo-chan? Atau mungkin kamu menyukai Mizuki?"


Mengelilingi Soyoka, mereka berdua mengatakan apa pun yang mereka inginkan.


"Woooohh! Cinta segitiga!"


Soyoka menatapku dan matanya menyala.


Hiragi adalah pengecualian. Kalau begitu Mizuki dan aku? Dih, najis. Hiragi aja kaga level apalagi Mizuki.


"Tidak, tidak. Mustahil ....... mari kesampingkan itu. Sini, kembalikan Soyoka padaku. Dia bukan anakmu, tapi adikku."


"Ciee, ciee, cemburu."


Mizuki menatapku dengan provokatif dan meletakkan tangannya di punggung Soyoka. Soyoka berkata, "Kyaaa, Soka mau dimakan!" tapi gesturnya tidak ada unsur penolakan sama sekali.


Oalah kambing, beraninya kau ...... Soyoka?


"Hei, Soyoka......? Sini kembali padaku?"


"Ogah, Soka lebih suka Mijuki sama Hi-chan."


"Soyokaaaaaaaaaaaa!"


Aku merasakannya akhir-akhir ini... Soyoka, mungkinkah kau tidak menyukaiku lagi?


Memang sih ada bagian di mana ...... orang-orang menganggap aku terlalu berlebihan. Tapi, tidak, itu adalah tanda kasih sayangku untuknya!


"Iku, jangan dekat-dekat sama dia oke? Ayo, kita berbelanja berdua saja."


Suara dingin yang familiar dilemparkan padaku.


Dari sanalah berdiri Akiyama dan Iku.


Akiyama berpakaian agak boyish dengan jaket tipis. Sangat cocok dengan ekspresinya yang tegas.


Iku mengenakan rompi di atas bajunya, gaya khas anak laki-laki. Dibandingkan dengan Hiragi dan Mizuki, mereka berdua berpakaian lebih formal.


"Soyoka-chan."


Iku mendekati Soyoka, terlihat sedikit kesal.


"Love."


Soyoka menjawab singkat dari dalam pelukan Mizuki.


"Tidaaaak ....... Soyoka-chan, jangan dekat dengannya!"


"Eh, kenapa?"


"Tidak, kau tidak boleh!"


Iku terlihat marah dan menarik tangan Soyoka.


Apakah kau cemburu?


Aku bisa mengerti. Aku juga iri saat Mizuki mengambil Soyoka dariku. Aku benci memberikannya kepada Iku, tapi tolong ambil dia darinya!


"Aku tidak akan memberikan Soyoka padamu."


"TIDAK!"


Mulut Mizuki berputar geli saat dia memeluk Soyoka lebih erat, dan Iku juga menarik lebih kencang.


"Soka tidak bisa dibagi!"


Yah, itulah yang namanya perjuangan! Soyoka juga kelihatannya sedang bersenang-senang.


"Kyaaa, lucunya~! Iku-kun, kenapa kamu tidak melakukan sesuatu yang menyenangkan dengan kakak ini? Aku akan membuatmu melupakan Soyaka-chan!"


"Um?"


Iku sepertinya telah menarik hati sanubari Hiragi, dan dia terjerat.


Jika didekati oleh seorang kakak perempuan yang berkilau sepertinya, sebagai seorang laki-laki, bahkan meski masih TK, tentu itu tidak akan bisa membuatnya untuk tetap tenang.


Wajah Iku memerah saat ia menatap Hiragi.


"Hikaru-neechan, aku ...... um ......."


Jelas bahwa laki-laki tidak akan bisa menolaknya.


Tapi tidak, jangan berpaling dari Soyoka, hei!!


"Hikaru......?"


Akiyama menonton lelucon itu sama sepertikku, tapi sepertinya dia tidak bisa diam saat Hiragi mulai menargetkan Iku.


Dia mendekati Hiragi dengan garis biru di dahinya.


"Apa yang akan kamu lakukan pada Iku-ku?"


"Eh, ahaha ....."


Hiragi menarik pipinya dan menjauh dari Iku.


Karena Akiyama yang tampak serius itu sangat menakutkan......


Akiyama menghela napas dan meraih tangan Iku dan menariknya ke arahnya. Sembari menyikat rambut, ia membuka mulutnya.


"Maaf aku terlambat. Sepertinya kami yang terakhir datang."


"Tidak apa-apa, ini bahkan belum waktu pertemuannya!"


Kedatangan Akiyama dan Iku telah melengkapi semua anggota grup hari ini.


Kami berenam adalah kelompok besar, jadi kami harus berhati-hati agar tidak menghalangi jalan orang lain.


"Kalau begitu, ayo pergi."


Mizuki secara alami memimpin.


Dengan kata-kata itu sebagai isyarat, kami mulai berjalan. Ngomong-ngomong, Soyoka berada tepat di sebelah Mizuki diikuti oleh Akiyama dan Iku. Aku berjalan di baris terakhir bersama Hiragi sambil menangis.


"Toko mana yang akan kita tuju?"


Aku datang ke sini karena mereka mengundangku, tetapi ini adalah tempat yang mana aku tidak punya banyak pengalaman. Aku bahkan tidak tahu toko apa saja yang ada di sini.


"Kuremo-chan adalah pengurus bagasi, jadi tidak perlu khawatir. Soyoka-chan lah yang utama."


"Begitukah? Oh, aku mengerti."


"Haha. Baiklah, aku akan memilihkan baju untukmu, Soyoka-chan! Juga, aku ingin bermain dengan Sumi."


Hmm, tidak masalah jika Hiragi memperlakukanku sama seperti biasanya, lagi pula itu adalah tawaran yang sangat bagus untuk memilihkan pakaian Soyoka untukku.


Sejujurnya, aku tidak tahu banyak tentang pakaian anak perempuan. Aku hanya membeli apa yang ingin Soyoka kenakan, berdasarkan info dari internet.


Dalam hal itu, aku tidak perlu meragukan selera Hiragi.


Aku bahkan bersedia melakukan apa pun demi membuat Soyoka terlihat lebih cantik.


"Jangan sedih. Kuremo-chan adalah yang terpenting bagiku."


Hiragi menarik lengan bajuku dan berbisik dengan suara ala kucing.


"Agar lebih dekat dengan Mizuki?"


"Oh, secara mengejutkan, kamu cukup tanggap juga, yah."


"Aku pikir peranku sudah selesai ketika kita berkumpul seperti ini, bukankah begitu? Maksudku, kau tidak perlu melalui semua masalah ini hanya untuk mengajaknya kencan secara normal."


"Oh, secara mengejutkan, kamu tidak peka, yah."


"Kau bisa langsung mengubah pendapatmu tentangku hanya dalam beberapa detik?"


Aku benar-benar tidak mengerti pikiran para wanita. Mau tak mau aku merasa bahwa Hiragi adalah kasus khusus.


"Periode ketika kamu kekurangan rasa cinta adalah masa paling menyenangkan yang pernah kamu alami."


"Begitukah?"


"Selain itu, kurasa Mizuki tidak akan setuju untuk berkencan denganku."


"Jika kau lamban, dia mungkin akan berkencan dengan gadis lain, kau tahu?"


Yah, walaupun hingga sejauh ini, kelihatannya tidak mungkin.


Meski ia sangat populer, tapi setahuku, dia tidak punya pacar. Aku tidak tahu soal masa SMP atau saat dia di luar sekolah, tapi setidaknya aku tidak pernah mendengar dari Mizuki tentang ia memiliki pacar.


"Tidak apa-apa, bukan? Selain itu, jika ia mudah jatuh cinta, aku tidak akan menyukainya sejak awal."


"Kau mampu untuk mendapatkannya."


"Aku tidak mampu. Tapi aku tidak berniat untuk menyerah."


Seperti biasa, gadis ini anehnya cukup tangguh. Aku memutuskan untuk tutup mulut karena aku takut jika aku mengatakan hal lain, maka ia akan menyindirku lagi karena tidak peka.


Aku berpikir bahwa dengan menjadi seorang gadis secantik Hiragi, maka tidak ada gunanya baginya untuk mengejar Mizuki. Tapi sepertinya dia adalah tipe orang yang lebih suka mengejar. Dalam hal ini, dia dan Mizuki mungkin mirip.


Betapa ribetnya hidup mereka.


"Jadi, tolong bekerja samalah denganku hari ini."


"Kenapa aku harus......?"


"Karena jika kamu membantuku, aku akan memberimu hadiah."


Hiragi menarik bahunya dan berbisik pelan.


Aku benar-benar tidak berpikir itu ide yang baik untuk melakukan skinship ramah semacam ini dengan cara yang begitu alami.


Aku bertanya-tanya berapa banyak pria yang akan salah paham karena ini. Saat aku memikirkan jumlah mayat yang telah dikumpulkan Hiragi, aku langsung menangis.


Dan dalam kasus Hiragi, fakta bahwa dia melakukannya secara sadar itulah yang membuatnya sangat buruk.


Dia adalah seorang petani handal.


"Kyota-niichan, kau adalah orang dewasa yang luar biasa....."


Iku, yang ditarik oleh Akiyama, berbalik dan tersipu saat dia berjalan pergi.


Iku sepertinya salah paham dengan apa yang dikatakan dan dilakukan Hiragi. Dari sudut pandang Iku, skinship dengan Hiragi pasti terlihat sangat dewasa.


"Hmph."


Hiragi terbawa suasana dan melingkarkan lengannya di tubuhku.


Iku melirikku dan berubah menjadi lebih merah. Iku tampaknya tertarik soal ini. Yah, lagi pula Iku juga seorang laki-laki.


"......? Iku, ada apa?"


Menyadari kondisi Iku, Akiyama menghentikan langkahnya.


"Nee-chan sepertinya akan kalah."


"Apa yang kamu bicarakan.....?"


"Bukan apa-apa."


Iku menggelengkan kepalanya dan melihat ke depan.


Yah, Akiyama memang tidak akan bisa mengalahkan daya tarik seksual Hiragi.


Sebagai seseorang yang mengetahui niat sebenarnya, tidak ada ruang untuk kesalahpahaman.


"Iku-kun lucu sekali! Aku ingin menggodanya."


"Tolong hentikan! Sungguh kejahatan yang serius ketika kau bermain-main dengan anak TK yang berhati murni."


"Jangan khawatir, ini akan menjadi kenangan yang luar biasa. Kenangan indah tentang musim panas bersama kakak perempuan yang dewasa......"


"Itu malah akan menjadi traumatis ....... lepaskan lenganku."


"Ciee, apa kamu malu?"


Terlalu merepotkan untuk berdebat dengannya, jadi aku memaksakan diri untuk melepasnya.


Yah, meski aku bilang akan bekerja sama, tapi aku sama sekali tidak tertarik dengan kehidupan cinta Hiragi.


Hanya baru-baru ini aku terlibat dengannya, dan aku adalah teman Mizuki. Aku tidak ingin melakukan sesuatu yang temanku tidak suka.


Jika aku bekerja sama dengan Hiragi di sini, itu seperti menjual temanku.


Aku tidak bisa bekerja sama. Aku adalah seorang pria yang mengutamakan persahabatan sebelum wanita.


"Oh iya, hadiahnya adalah koordinasi seluruh tubuh Soyoka-chan."


"Serahkan padaku! Satu atau dua Mizuki, demi Soyoka, itu adalah pengorbanan yang mulia!"


"Bagus, sudah diputuskan."