Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Beraninya Kamu Menyukai Cewek Lain Ketika Punya Tunangan Secantik Ini?! [Vol 1 Epilog]

How Could You Like Another Girl When You Already Have A Cute Fiancée Like Me? Bahasa Indonesia


Epilog


"Chris-chan, apa kamu ingin pergi ke restoran keluarga hari ini?"


"Ayo pergi ke toko manisan baru."


“Kita akan pergi ke karaoke, dan aku penasaran apakah Chris-chan mau bergabung dengan kami?”


Sepulang sekolah, lingkungan di sekitar Chris berisik seperti biasanya.  Dia bertanya-tanya mengapa semua orang begitu ingin tahu tentang selebritas.


Kouta hendak meninggalkan kelas ketika dia mendengar suara yang mengatakan,


“Maaf, aku sudah berjanji pada Kouta bahwa aku akan pulang bersamanya hari ini!”


"Huh?!" pikirnya.


Pada saat yang sama, Kouta dicengkeram lengannya dan Chris, yang menempel di lengan Kouta, melambai pada teman-teman sekelasnya sambil tersenyum.


"Sampai jumpa."


"Hei, kau…!"


“Ayo, Kouta.”


Kouta ditarik keluar dari kelas.  Dia tidak berani untuk berbalik.  Begitu Kouta dan Chris melangkah keluar ke lorong, seisi kelas seolah-olah meledak dalam kegemparan.


Kouta dan pihak lainnya berlari menuju pintu lift seolah ingin melarikan diri.


“Oooooi, Chris!  Apa yang telah kau lakukan…!"


"Hmm?  Kenapa memangnya?"


"Ada masalah!  Ini masalah besar!  Orang-orang pasti akan membicarakannya!  Apa yang akan kau lakukan tentang hal itu sekarang?”


"Tidak bisakah kita memiliki rumor mita sendiri?"


Chris mengerucutkan bibirnya.


“Bukankah itu akan baik-baik saja?  Lagipula Kouta sedang lajang sekarang.”


Dia telah memberi tahu Chris bahwa dia dan Hisame telah putus.  Bahkan jika ada rumor tentang Chris dan Kouta, tetap tidak akan ada masalah baginya.


“Tidak, tidak. Pasti akan ada masalah.  Rumor yang tidak berdasar itu tidak baik.”


"Lalu, mengapa kamu tidak memasang rumor palsu saja?"


Chris meremas lengan baju Kouta.


"Hei, apa kau sudah memikirkan apa yang akan terjadi denganku?"


Dia kehilangan kata-kata.


Kouta telah mengikuti Chris ke bandara dan mereka telah membentuk aliansi lagi, dan Chris telah setuju untuk tinggal di Jepang demi aliansi tersebut.


Tapi menjadi sekutu adalah suatu hal, dan menjadi kekasih adalah hal yang lain.


“Aku mengandalkanmu sebagai sekutu, dan aku ingin kau ada di sisiku.  Tapi ada perbedaan antara itu dan—”


"Aku hanya bercanda."


"Tidak!"


Tidak ada yang lebih tidak bisa dipercaya daripada kalimat "Aku hanya bercanda." milik Chris.


Chris terkekeh saat melihat tatapan mata Kouta yang terbelalak.


“Kamu tidak harus menjawabnya sekarang.  Lihatlah aku dan pikirkan tentangkku.”


Sambil berbisik, Chris melepaskan lengan Kouta, ekor kembarnya menari-nari saat dia bergerak menuju lift.  Kouta hanya bisa menyipitkan mata saat Chris bergerak menuju lift.


Dia bertanya-tanya apa arti "cinta" yang sebenarnya.


Kouta sangat bingung sehingga dia memikirkannya secara filosofis.


Ada terlalu banyak hal yang terjadi selama keributan seputar pertunangan.


Ia ingin bersatu dengan orang yang ia cintai.  Keyakinan itu tidak berubah.  Dan selanjutnya, itu tidak akan pernah berubah.  Namun, bagian penting, "orang yang kucintai" mulai gusar.


'Satu-satunya hal yang bisa kukatakan adalah─'


Setelah menggosok alisnya, Kouta membuka matanya.


Gadis yang berjalan di depannya, rambut pirangnya berkilau mempesona.


'Dunia terlihat bersinar lagi hari ini…'


Kouta tahu bahwa dunia menjadi jauh lebih hidup sejak dia menemukan seseorang yang dia sukai.  Tetapi meskipun orang yang dia cintai telah pergi, dunia di matanya tetap sama.


Saat dia menatap punggung Chris, dia tiba-tiba berbalik.


“Jadi, sekarang kamu ingin memutuskan pertunanganmu dengan Tojo-san, bukan?”


“Y-Ya.”


“Jika itu masalahnya, Kouta harus mendapatkan tunangan yang lain.  Bukankah itu benar?”


Chris berkata sambil berpikir saat dia mencondongkan tubuhnya untuk mendekat.


"Kurasa ada seorang gadis di dekat sini yang bisa menjadi tunangan Kouta.”



"─Tidak, itu mustahil."



Ada suara dingin.


Ketika Kouta dan pihak lainnya berbalik, mereka melihat Hisame, yang sedang terbungkus dalam aura dingin yang putih.


“Mengapa kamu menganggap bahwa jika kamu menemukan pasanganmu sendiri, maka kamu akan bisa membatalkan pertunangan yang telah diputuskan oleh orang tuamu?  Padahal itu hanya akan mengarah pada pertunangan yang baru, dan hal itu tidak akan bisa menyelesaikan masalah apa pun.”


Chris mendecakkan lidahnya sedikit.


Tatapan Kouta mengembara.


“Eh, eh, Hisame…”


Ini adalah pertama kalinya dia berbicara dengannya sejak dia putus dengannya di rumahnya.


Kouta tidak tahu bagaimana cara memperlakukan mantan pacarnya.


“Aku yakin kita pasti bisa mengakhiri pertunangannya, tunggu dan lihat saja, Chris dan aku pasti akan menyelesaikannya…!”


“─”


Hisame membuka mulutnya seolah-olah ingin mengatakan sesuatu.  Setelah mengangkat alisnya dan menggeram “…Uuu~” dia akhirnya tidak mengatakan sepatah kata pun dan menundukkan kepalanya dengan ekspresi serius di wajahnya.


Chris meletakkan tangannya di atas mulutnya.


"Aku ingin mengatakan sesuatu, Kouta-kun.”


Hisame memelototi Kouta.


“Kami menyewakan lokasi Toko Ramen Gouzanji saat ini dengan harga diskon.  Jangan lupa bahwa jika pertunangannya dicabut, maka kamu harus membayar dengan harga penuh.



"Jangan khawatir, Kouta, jika hal itu terjadi, aku yang akan membiayaimu sebagai sekutu.”


“Diam! Dasar kamu rubah betina!”


"Menjauhlah dariku! Pergilah ke neraka, dasar kucing garong!"


Hisame dan Chris mulai saling mengutuk dalam bahasa Inggris.


Yang satu adalah jenius terbaik di sekolah.  Sedangkan yang lain adalah selebritis kaya, dan pertengkaran mereka telah menarik banyak perhatian.


Saat Kouta, si orang biasa, hendak meninggalkan mereka.


“Hei, Kou-kun?”


Sebuah suara memanggilnya dari ruang guru.


Seorang gadis berekor kuda dengan pakaian biasa, yang mungkin seorang murid baru, sedang menatapnya.


Begitu dia mengenali Kouta, matanya berbinar.


"Kamu Kou-kun!"


Dengan ekor kuda panjangnya yang berkibar, dia bergegas menuju Kouta dalam garis lurus.  Lalu dia memeluk Kouta, yang tidak bisa bergerak.


""Apa?!""


Chris dan Hisame menjadi ribut.  Dan Kouta memutar matanya.


“Kou-kun, aku kembali.  Aku kembali untuk menjadi istri Kou-kun seperti yang dijanjikan!”


Gadis aneh itu berkata dengan gembira.  Kouta, yang tidak tahu apa yang sedang terjadi, mendengar suara Chris dan Hisame di sebelahnya.


“Bukankah itu Nia Kitaouji, anak SMA si pembuat tembikar, dia kenalan Kouta?”


“Aku pernah mendengar tentangnya.  Dia memenangkan beberapa penghargaan untuk keramiknya dan telah muncul di berbagai media.”


Dia tidak tahu.  Dia tidak mengenal seorang pun yang menjadi pembuat tembikar.  Namanya sendiri baru didengar olehnya.


Tapi dia takut mengatakan itu pada gadis yang sedang bahagia di depannya.


Dia mengintip ke arah Kouta.


“Huh, Kou-kun, mengapa kamu tidak menjawab?  10 tahun yang lalu, Kou-kun memberitahuku.  'Aku ingin kau membuat ramen bersamaku selamanya.'”

[TL: Hoho, plot twist yang sangat menarik!]


"Oh!" suaranya keluar.


Apa yang masuk ke dalam pikirannya adalah sebuah janji yang dia buat padanya saat TK.


Dia memainkan peran "pengantin" dalam permainan toko ramen.


“Itulah sebabnya aku berlatih sebagai pembuat tembikar selama 10 tahun untuk membuat mangkuk ramen Kou-kun.  Aku telah memenangkan banyak penghargaan dan membangun tempat pembakaran sendiri di dekat sini.”


"Itu sebabnya..” Nia tersenyum pada Kouta.


“Kita bisa menikah kapan saja, Kou-kun.”


“AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!”


Teriak Kouta.  Dia tidak punya pilihan lain selain berteriak.  Ketiga gadis itu mengelilinginya saat dia memegangi kepalanya.


“Kou-kun?”


“Kouta-kun!”


“Kouta!"


“Tolong jangan ada tunangan yang lain lagi!”